kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data AS negatif dan sentimen positif dari perang dagang membuat rupiah berotot


Jumat, 05 April 2019 / 18:15 WIB
Data AS negatif dan sentimen positif dari perang dagang membuat rupiah berotot


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan stabilnya fundamental domestik membuat rupiah cenderung bergerak menguat terhadap dollar AS.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (5/4) rupiah tercatat menguat 0,35% ke Rp 14.133 per dollar AS dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.183 per dollar AS. Sedangkan dalam sepekan rupiah menguat 0,77% dari Rp 14.243 per dollar AS.

Kompak, dalam kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga bergerak menguat 0,17% ke Rp 14.158 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah tercatat menguat 0,60%.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati dalam sepekan faktor eksternal yang mempengaruhi penguatan rupiah adalah terkoreksinya data tenaga kerja AS di luar sektor pertanian dan pemerintah atau ADP Non-Farm Employment Change yang turun menjadi 129.000 di periode Maret dari ekspektasi di 184.000 dan data Februari yang sebesar 197.000.

Selain itu, AS juga merilis negatif data ISM Non-Manufacturing PMI atau kondisi ekonomi di sektor non manufaktur turun ke level 56,1 di periode Maret dari perkiraan di level 58,1 dan data Februari di 59,7.

Selanjutnya, optimisme baru yang muncul dari para pelaku pasar mengenai kelanjutan negosiasi dagang AS dan China juga memberi sentimen positif dan menambah kepercayaan investor pada rupiah.

"Perundingan AS dan China hampir final dan bisa meredam ketidakpastian global, jika AS dan China menemukan win win solution harusnya kekhawatiran pada perlambatan ekonomi global akan mereda dan berpengaruh positif juga bagi negara berkembang," kata Josua, Jumat (5/4).

Sepekan ke depan pergerakan rupiah akan bergantung pada data tenaga kerja, upah pekerja dan pengangguran di AS yang rilis malam ini.

Josua memproyeksikan data tenaga kerja AS di Maret akan berbalik tumbuh signifikan setelah di Februari jumlahnya anjlok.

"Jika data AS nanti malam dirilis bervariasi maka rupiah berpotensi menguat di pekan depan," kata Josua.

Namun, selain data AS, Josua melihat perkembangan Brexit juga masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah di pekan depan.

Untuk sepekan ke depan, Josua memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.075 per dollar AS hingga Rp 14.225 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×