kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dari sejumlah emiten big caps, market cap Astra Internasional (ASII) naik paling mini


Kamis, 23 April 2020 / 21:58 WIB
Dari sejumlah emiten big caps, market cap Astra Internasional (ASII) naik paling mini
ILUSTRASI. Saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar mayoritas mengalami kenaikan kapitalisasi pasar.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,57% ke level 4.593,55 pada penutupan perdagangan Kamis (23/4). Adapun level ini jauh lebih baik dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (24/3) yang menyentuh level 3.937,35, terendah sejak awal tahun 2020.

Seiring dengan IHSG yang menguat, saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar (big cap) mayoritas mengalami kenaikan kapitalisasi pasar. Misalnya saja, PT Barito Pacific (BRPT) mencatatkan kenaikan hingga 165,36% menjadi Rp 107,71 triliun. Disusul anak usahanya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang ikut naik 42,85% menjadi Rp 151,58 triliun.

Adapun pertumbuhan kapitalisasi pasar paling mini dialami oleh PT Astra International Tbk (ASII). Pada penutupan perdagangan Selasa (24/3) kapitalisasi pasar ASII mencapai Rp 132,79 triliun. Sementara hari ini, Kamis (23/4), kapitalisasi pasarnya Rp 147,36 triliun. Dengan kata lain, pertumbuhan yang dialami ASII sebesar 10,97%.

Baca Juga: IHSG menguat, kapitalisasi pasar saham ini naik signifikan

Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menganggap wajar pertumbuhan kapitalisasi pasar ASII paling mini di antara emiten big caps yang lain. Bisnis ASII yang ditopang oleh sektor otomotif sangat terdampak COVID-19.

"Kita tahu bahwa pabrik-pabrik mobil stop produksi. Kalau berhenti, otomatis penjualannya tidak akan sesuai target," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4). Olah karenanya, lanjut Wawan, pendapatannya berpotensi menurun.

Adapun untuk bisnis otomotifnya akan mengalami tekanan selama kegitan produksi tidak berjalan ketika PSBB. Setelah PSBB pun penjualan kendaraan masih akan berat mengingat penurunan daya beli masyarakat mungkin terjadi.

Baca Juga: Simak kata analis soal market cap emiten yang tembus Rp 100 triliun

Sementara itu, anak usaha pun turut tertekan karena pandemi. Sebut saja PT United Tractors Tbk (UNTR) yang bergerak di penambangan batubara dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang bergerak di perkebunan kelapa sawit.

"Proyeksi ke depannya kita akan lihat penjualannya di kuartal I dan utamanya kuartal II dulu. Tetapi wajar sih kalau Astra terkoreksi," imbuhnya.

Sekadar informasi, harga saham ASII sejak awal tahun terkoreksi hingga 45,7%. Pada penutupan perdagangan Kamis (23/4) harga sahamnya berada di Rp 3.760. Sebagai perbandingan, IHSG terkoreksi 27,08% sejak awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×