Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) bakal melakukan ekspansi dalam memperkaya produk bahan baku atau speciality chemical sambil meningkatkan kapasitas produksi.
Direktur Utama Sinergi Multi Lestarindo Siu Min menjelaskan seluruh dana hasil Initial Public Offering (IPO) akan digunakan untuk beberapa hal, tetapi utamanya bakal dipakai untuk ekspansi.
Adapun Sinergi Multi Lestarindo akan melepas 465,62 juta saham ke publik. Nilai itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO.
Dalam masa penawaran awal alias bookbuilding, SMLE memasang harga di kisaran Rp 175–Rp 190. Dus, SMLE berpotensi mengantongi dana segari senilai Rp 88,46 miliar.
Baca Juga: Bakal Melantai Tahun Depan, 7 Perusahaan Gelar Bookbuilding di Akhir 2023
"Sekitar Rp 6 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian satu gudang khusus bahan baku," jelas Siu Min dalam paparan publik, Selasa (19/12).
Sui Min mengatakan rencananya gudang itu akan dibagi menjadi tiga bagian, yakni khusus bahan specialty food ingredients, specialty personal care & cosmetics dan specialty industrial chemicals.
Gudang itu berlokasi di Tangerang, Banten dengan harga Rp 7,23 miliar. Kekurangan Rp 1,35 miliar untuk pembelian gudang itu akan ditambal berasal dari dana internal atau pembiayaan dari pihak ketiga lainnya.
Sekitar Rp 3,4 miliar, lanjut Siu Min, akan digunakan untuk pengembangan laboratorium research & development SMLE termasuk pembelian peralatannya.
"Untuk peralatannya sudah dipesan sudah dipesan. Harapannya semester I-2023 gudang ini sudah bisa beroperasi menjadi laboratorium pengembangan produk," kata Siu Min.
Baca Juga: Segera IPO, Samcro Hyosung Adilestari Incar Dana Rp 75 Miliar
Kemudian sisanya sekitar Rp 79 miliar akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian bahan baku di ketiga bisnis SMLE. Sui Min bilang dengan modal yang besar SMLE diharapkan bisa bertumbuh.
Per Juni 2023, SMLE membukukan penjualan sebesar Rp 92,21 miliar. Raihan ini tumbuh 49,42% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 61,78 miliar per Juni 2022.
Sementara laba bersih periode berjalan SMLE mencapai Rp 2,22 miliar per semester I-2023. Angka tersebut meningkat 65,36% YoY dari Rp 1,34 miliar pada paruh pertama di 2022.
Siu Min menambahkan, dalam setahun penuh ini omzet SMLE bisa di kisaran Rp 180 miliar sampai Rp 200 miliar. Dengan adanya kucuran dana SMLE berharap kinerja akan terangkat pada 2024.
"Dengan sisa dana dari IPO di sekitar Rp 79 miliar, pada 2024 kami harus bisa tumbuh minimal 50%," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News