Reporter: Pulina Nityakanti, Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menyebut peran Danantara berpotensi membantu di tengah derasnya tekanan outflow asing.
Namun, dominasi berlebihan bisa menyebabkan distorsi harga dan risiko liquidity trap, yakni ketika volume perdagangan tidak mencerminkan likuiditas riil pasar.
Sementara itu, pasar masih menunggu implementasi konkret dari peran Danantara. Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menyatakan kehadiran Danantara diharapkan dapat menarik investor asing.
Baca Juga: IHSG Capai Titik Terendah dalam 3 Tahun, Cermati Saham Andalan Analis pada Maret 2025
Saham-saham BUMN seperti TLKM dan ANTM sudah mulai rebound, didukung aksi buyback.
Namun, menurut Indy, risiko eskalasi perang dagang tetap perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi kinerja emiten BUMN. Ia menilai saham ANTM, BBRI, BMRI, BJBR, dan BBNI masih menarik dari sisi valuasi, sementara PGAS menonjol dari sisi imbal hasil dividen.
Baca Juga: Pergerakan IHSG Diproyeksi Terbatas, Cek Saham Rekomendasi Analis, Selasa (19/11)
Audi merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp 5.450, BRIS Rp 3.190, dan TLKM Rp 3.300. Untuk ANTM dan PGAS, ia menyarankan trading buy dengan target masing-masing Rp 2.300 dan Rp 1.820 per saham.
Selanjutnya: Ini Upaya AdaKami Mitigasi Risiko Pembiayaan
Menarik Dibaca: Ini Upaya AdaKami Mitigasi Risiko Pembiayaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News