Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jumlah dana kelolaan reksadana pasar uang memang paling kecil dibandingkan produk reksadana yang lain. Namun, tahun ini pertumbuhan dana di reksadana jenis ini paling tinggi.
Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sampai Juli 2010, total dana kelolaan reksadana pasar uang mencapai Rp 7,55 triliun, naik 44,66% daripada akhir 2009 yang hanya Rp 5,22 triliun.
Menurut Analis PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana, peminat reksadana ini semakin banyak. Ia menuturkan, di saat suku bunga cenderung stagnan, para investor berusaha mencari produk yang mempunyai return atau imbal hasil lebih bagus ketimbang deposito.
Dari sisi itu, reksadana pasar uang saat ini masih lebih menarik daripada bunga deposito. Wawan mengungkapkan, rata-rata return produk reksadana pasar uang sekitar 7%-8% per tahun. Ini jauh lebih tinggi ketimbang bunga deposito di sejumlah bank papan atas yang hanya berkisar 5%-6% per tahun. Belum lagi, bunga deposito masih kena potong pajak 20%.
Keunggulan lain, reksadana pasar uang juga bisa dicairkan sewaktu-waktu. Sementara untuk mencairkan deposito, pemilik dana terikat pada jangka waktu tertentu.
Sayang, tak banyak manajer investasi (MI) yang menerbitkan produk reksadana pasar uang. "Saat ini dana kelolaan terbesar dipegang oleh Mandiri Manajemen Investasi (MMI) dan Batavia Prosperindo Aset Manajemen," ujar Wawan, Senin (16/8).
Presiden Direktur MMI Abiprayadi Riyanto menjelaskan, kini dana kelolaan reksadana pasar uang MMI mencapai Rp 2,99 triliun. Ini meningkat pesat dibandingkan akhir 2009 sebesar Rp 1 triliun.
Abiprayadi menuturkan, sebagian besar peminat Reksadana Mandiri Investa Pasar Uang adalah investor pemula. "Mereka ingin mendapatkan imbal hasil tinggi selain dari deposito," tuturnya.
Tapi, return reksadana pasar uang milik MMI itu sejatinya kurang menarik. Dari awal tahun sampai Juli 2010, return-nya hanya 3,57%.
Bandingkan dengan Batavia Dana Kas Maksima terbitan Batavia Prosperindo. Di periode yang sama, return-nya mencapai 6,79% dengan dana kelolaan Rp 1,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News