kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Kinerja Reksadana Pasar Uang Masih Hijau


Rabu, 02 Desember 2009 / 08:30 WIB
Kinerja Reksadana Pasar Uang Masih Hijau


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Kinerja reksadana pasar uang semakin kinclong. Buktinya, produk investasi ini mampu memberikan imbal hasil atau return di atas 8% bagi para investor. Artinya, kinerja reksadana pasar uang jauh lebih menarik ketimbang imbal hasil bunga deposito, yang hanya sekitar 6%.

Contohnya, reksadana milik Mandiri Manajemen Investasi (MMI). Sejak awal tahun ini hingga akhir November 2009, reksadana dengan tajuk Mandiri Investa Pasar Uang ini mampu memberikan imbal hasil sebesar 8,68%.

Tak jauh berbeda, dua reksadana garapan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) memberikan hasil yang cukup tinggi. Reksadana Si Dana Kas Maxima membukukan imbal hasil 8,25% dan Si Dana Kas Optimal memberi return 8,76%.

Rahasianya, Si Dana Kas Optimal menempatkan 64,96% dana kelolaan pada instrumen Surat Utang Negara (SUN). Sisanya ditempatkan di pasar uang. Sementara, Si Dana Kas Maxima banyak menempatkan dananya di obligasi korporasi dengan porsi 44,61%.

Karma P. Siregar, Vice President Business Alliance Batavia Prosperindo Aset Manajemen mengatakan, reksadana pasar uang mampu membukukan kinerja yang menarik lantaran harga obligasi terus meningkat.

Andreas M. Gunawidjaja, Direktur Mandiri Manajemen Investasi pun optimistis, prospek reksadana pasar uang masih menarik pada tahun 2010 mendatang. "Kebijakan Bank Indonesia yang menahan bunga deposito tidak lebih dari 6% membuat imbal hasil produk ini masih lebih menarik," katanya.

Selain itu, reksadana pasar uang memiliki kelebihan dibandingkan produk lainnya. Yaitu, tidak terkena biaya fee saat memasukkan dana (subscription) maupun saat terjadi penarikan dana (redemption). "Jadi, ini seperti menabung tapi bunganya lebih besar dan tidak memiliki ATM," ungkapnya.

Karenanya, jangan heran jika reksadana pasar uang kerap digunakan investor sebagai tempat transit menyimpan dana. "Investor menaruh dananya di pasar uang sebelum memasukkan ke reksadana saham atau pendapatan tetap," papar Karma.

Di masa mendatang, Andreas memprediksi, reksadana pasar uang miliknya bisa memberikan return 7%-8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×