Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bunga deposito bank semakin rontok. Pada saat seperti ini, Anda bisa menoleh ke reksadana pasar uang sebagai alternatif investasi jangka pendek.
Fund Manager Nikko Securities Adler Manurung mengatakan, sejak awal tahun hingga sekarang, rata-rata reksadana pasar uang memberikan keuntungan sekitar 10%. Sementara bunga deposito perbankan saat ini hanya berkisar 6%-8%. "Ini juga menjadi alasan para investor mengalihkan dananya dari deposito," ujar Adler, kemarin (2/9).
Reksadana pasar uang juga menjadi alternatif tempat parkir bagi investor yang terbiasa bermain di saham. Soalnya, saat ini pasar saham tengah bergejolak akibat prospek pemulihan ekonomi global yang tak menentu. Walhasil, risiko berinvestasi di saham pun meningkat.
Tengok saja pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari belakangan ini. Dalam sehari, IHSG bisa naik atau turun hingga lebih dari 2%.
Untuk menyiasati fluktuasi harga saham yang tinggi itu, Direktur Schroder Investment Management Indonesia Michael T. Tjoajadi menyatakan, reksadana pasar uang cocok untuk tempat parkir dana sementara alias investasi jangka pendek. Sebab, investor bisa keluar masuk sewaktu-waktu di produk ini tanpa kena biaya. "Jadi, investor bisa sewaktu-waktu menarik dananya ketika pasar saham sedang turun," ujar Michael.
Namun, menurut Adler dan Manajer Investasi Panin Sekuritas Winston Sual, reksadana pasar uang juga ideal untuk investasi jangka menengah. Soalnya, di tengah ketidakpastian pemulihan ekonomi global, reksadana pasar uang merupakan investasi yang paling aman.
Meski potensi keuntungannya tidak setinggi reksadana saham atau reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang biasanya masih bisa memberikan keuntungan di atas bunga deposito. Adler dan Winston memperkirakan, hingga akhir tahun nanti, reksadana pasar uang bisa memberikan keuntungan minimal 2% di atas tingkat bunga deposito bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News