Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana kembali bertumbuh di awal semester II ini. Bahkan, pertumbuhannya menjadi yang terbesar sepanjang tahun berjalan ini.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana Juli 2023 bertambah Rp 8,61 triliun menjadi Rp 520,10 triliun dari Juni 2023 sebesar Rp 511,48 triliun. Kenaikan ini mengalahkan pertumbuhan di bulan Mei 2023 yang naik sebesar Rp 7,71 triliun.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Fajar Dwi Alfian mengatakan bahwa salah satu faktor pendorongnya adalah naiknya kinerja dari aset dasar dalam portfolio reksadana.
"Terutama jenis saham karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik lebih dari 4% pada Juli 2023," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (7/8).
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.886, BBRI, BMRI, ASII Paling Banyak Net Buy Asing Hari Ini (7/8)
Berdasarkan data Infovesta, reksadana saham mencatatkan kinerja paling tinggi dengan kenaikan 1,60% dibandingkan bulan Juni 2023. Disusul oleh reksadana campuran dengan kenaikan return 1,10% dan pasar uang 0,35%.
Return reksadana pendapatan tetap membukukan kenaikan terendah, yakni hanya sebesar 0,27% dibandingkan Juni 2023. "Reksadana pendapatan tetap mempunyai kinerja yang relatif volaitle pada bulan Juli, sebelum akhirnya mencatatkan kinerja potifi di penghujung bulan," imbuh Fajar.
Baca Juga: Nasib Investor Jika Terjadi Pembubaran Manajer Investasi dan Reksadana
Dia pun memperkirakan, AUM reksadana para manajer investasi (MI) masih akan bertumbuh. Pendorongnya adalah peran agen penjual yang memanfaatkan teknologi seperti financial technology (fintech) dalam memasarkan reksa dana, terbukti mampu mencatatkan pertumbuhan yang impresif.
Kemudian dari sisi investor institusi, dengan semakin membaiknya tata kelola MI diharapkan investor akan semakin yakin untuk berinvestasi reksadana. "Selain itu, varian produk dan jenis yang memiliki keunggulan, seperti reksadana indeks dan terproteksi yang kini sedang ramai diburu oleh para investor, serta reksadana pendapatan tetap," pungkas Fajar.
Baca Juga: IHSG Bisa ke Atas 7.000, Investor Mulai Bergeser ke Reksadana Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News