kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana Kelolaan Industri Reksadana Tumbuh 1,12% di 2021


Kamis, 06 Januari 2022 / 16:48 WIB
Dana Kelolaan Industri Reksadana Tumbuh 1,12% di 2021
ILUSTRASI. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksadana masih bisa mencatatkan pertumbuhan sepanjang 2021.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berbagai sentimen negatif di industri reksadana, nyatanya dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) instrumen investasi ini masih bisa mencatatkan pertumbuhan sepanjang 2021. 

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada akhir 2020, AUM industri reksadana sebesar Rp 573,54 triliun. Sementara pada akhir tahun 2021, angka tersebut tumbuh 1,12% menjadi Rp 579,95 triliun.

Jika dirinci, reksadana global menjadi jenis produk reksadana dengan pertumbuhan AUM paling signifikan, yakni dari Rp 12,65 triliun menjadi Rp 19,43 triliun atau naik 53,60%. Kemudian disusul reksadana berbasis sukuk yang berhasil tumbuh 41,14% dari Rp 1,75 triliun menjadi Rp 2,47 triliun.

Berikutnya, reksadana pasar uang pada akhir 2021 memiliki dana kelolaan sebesar Rp 17,75 triliun. Jumlah tersebut naik 17,75% jika dibandingkan akhir 2020 yang sebesar Rp 94,55 triliun. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga berhasil naik dari Rp 139,15 triliun menjadi Rp 157,31 triliun atau tumbuh 13,05%.

Baca Juga: Kinerja Reksadana di 2021 Lesu, Simak Proyeksinya Untuk Tahun Ini

Sementara itu, AUM reksadana saham tercatat Rp 134,6 triliun atau naik 5,33% dari Rp 127,79 triliun pada akhir 2020.

Sayangnya, terdapat tiga jenis reksadana yang dana kelolaannya justru susut sepanjang 2021. Dana kelolaan reksadana indeks turun dari Rp 9,4 triliun menjadi Rp 9,06 triliun atau susut 3,62%. Reksadana ETF juga mencatatkan penurunan dana kelolaan menjadi Rp 14,77 triliun. Jumlah ini terkoreksi 8,66% dari Rp 16,17 triliun pada akhir 2020.

Reksadana yang mengalami penyusutan AUM paling besar adalah reksadana terproteksi. Tercatat, dana kelolaannya turun hingga 27,98% dari Rp 145,27 triliun menjadi Rp 104,63 triliun. 

Walaupun mencatatkan kenaikan AUM, dari sisi Unit Penyertaan (UP), industri reksadana justru mencatatkan penurunan. Adapun, pada akhir 2021, UP industri reksadana sebesar 422,19 miliar unit atau turun 2,98% dari posisi akhir 2020 yang sebanyak 435,14 miliar unit.

Baca Juga: Inilah Racikan Portofolio Reksadana Saham Juara Tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×