Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana mengalami kenaikan pada bulan Juli. Berdasarkan data dari Infovesta Utama, AUM industri reksadana tercatat bertambah dari Rp 553,58 triliun di Juni 2021 menjadi Rp 555,86 triliun di Juli 2021 atau naik sebesar 0,22%.
Infovesta Utama, dalam riset mingguannya yang dikeluarkan pada Senin (16/8) mengatakan, kenaikan dana kelolaan sejalan justru tidak sejalan dengan jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksadana yang turun 0,22%.Berikut ini merupakan tabel pertumbuhan AUM dan Unit Penyertaan (UP) masing-masing jenis reksadana hingga Juli 2021:
Baca Juga: Reksadana global berbasis ESG makin dilirik investor
Pada tabel di atas, terlihat bahwa beberapa jenis reksadana pada Juli mengalami kenaikan AUM. Peningkatan dana kelolaan tertinggi dialami oleh reksadana jenis pendapatan tetap mencapai 3,03% dan diiringi oleh kenaikan sebesar 2,81% untuk unit penyertaan. Infovesta Utama menyebut, penguatan reksadana pendapatan tetap didukung oleh indeks obligasi pemerintah melalui Infovesta Government Bond Index sebesar 1,12% dan obligasi korporasi melalui Infovesta Corporate Bond Index sebesar 0,51%.
“Hal ini disebabkan data ekonomi Indonesia yang membaik tercermin melalui data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 secara yoy mencatatkan pertumbuhan positif serta lebih tinggi daripada ekspektasi sebesar 7,07%. Berikutnya, Indonesia juga masih mempertahankan suku bunga acuan per bulan Juli 2021 di level 3,5% yang turut memberikan sentimen positif terhadap pasar obligasi Indonesia,” tulis Infovesta Utama dalam riset mingguannya
Selanjutnya, reksadana pasar uang masih mencatatkan kenaikan namun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana pada bulan Juni mengalami kenaikan AUM dan UP sebesar 2,88% dan 3,44%. Dengan demikian, terjadi penurunan net buy unit penyertaan oleh investor di bulan Juli 2021 pada reksadana pasar uang. Sedangkan, reksadana saham masih mengalami pelemahan yang disebabkan oleh penurunan UP sebesar 0,74%.
Dengan demikian, Infovesta Utama menyebut investor masih dapat mempertimbangkan berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap karena masih adanya sentimen positif dari harapan pemulihan ekonomi Indonesia yang juga tercermin melalui melandainya kasus Covid-19 serta tingkat suku bunga acuan yang masih dipertahankan rendah.
“Namun, investor dapat memperhatikan underlying asset reksadana pendapatan tetap dan memilih reksadana pendapatan tetap yang memiliki alokasi lebih besar pada obligasi pemerintah daripada obligasi korporasi,” tutup Infovesta Utama
Selanjutnya: Investor kini semakin melirik reksadana global berbasis ESG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana mengalami kenaikan pada bulan Juli. Berdasarkan data dari Infovesta Utama, AUM industri reksadana tercatat bertambah dari Rp 553,58 triliun di Juni 2021 menjadi Rp 555,86 triliun di Juli 2021 atau naik sebesar 0,22%.
Infovesta Utama, dalam riset mingguannya yang dikeluarkan pada Senin (16/8) mengatakan, kenaikan dana kelolaan sejalan justru tidak sejalan dengan jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksadana yang turun 0,22%.Berikut ini merupakan tabel pertumbuhan AUM dan Unit Penyertaan (UP) masing-masing jenis reksadana hingga Juli 2021:
Pada tabel di atas, terlihat bahwa beberapa jenis reksadana pada Juli mengalami kenaikan AUM. Peningkatan dana kelolaan tertinggi dialami oleh reksadana jenis pendapatan tetap mencapai 3,03% dan diiringi oleh kenaikan sebesar 2,81% untuk unit penyertaan. Infovesta Utama menyebut, penguatan reksadana pendapatan tetap didukung oleh indeks obligasi pemerintah melalui Infovesta Government Bond Index sebesar 1,12% dan obligasi korporasi melalui Infovesta Corporate Bond Index sebesar 0,51%.
“Hal ini disebabkan data ekonomi Indonesia yang membaik tercermin melalui data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 secara yoy mencatatkan pertumbuhan positif serta lebih tinggi daripada ekspektasi sebesar 7,07%. Berikutnya, Indonesia juga masih mempertahankan suku bunga acuan per bulan Juli 2021 di level 3,5% yang turut memberikan sentimen positif terhadap pasar obligasi Indonesia,” tulis Infovesta Utama dalam riset mingguannya
Selanjutnya, reksadana pasar uang masih mencatatkan kenaikan namun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana pada bulan Juni mengalami kenaikan AUM dan UP sebesar 2,88% dan 3,44%. Dengan demikian, terjadi penurunan net buy unit penyertaan oleh investor di bulan Juli 2021 pada reksadana pasar uang. Sedangkan, reksadana saham masih mengalami pelemahan yang disebabkan oleh penurunan UP sebesar 0,74%.
Dengan demikian, Infovesta Utama menyebut investor masih dapat mempertimbangkan berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap karena masih adanya sentimen positif dari harapan pemulihan ekonomi Indonesia yang juga tercermin melalui melandainya kasus Covid-19 serta tingkat suku bunga acuan yang masih dipertahankan rendah.
“Namun, investor dapat memperhatikan underlying asset reksadana pendapatan tetap dan memilih reksadana pendapatan tetap yang memiliki alokasi lebih besar pada obligasi pemerintah daripada obligasi korporasi,” tutup Infovesta Utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News