kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dana kelolaan (AUM) reksadana naik Rp 11,84 triliun pada Juli jadi Rp 493,10 triliun


Senin, 10 Agustus 2020 / 20:03 WIB
Dana kelolaan (AUM) reksadana naik Rp 11,84 triliun pada Juli jadi Rp 493,10 triliun
ILUSTRASI. Uang koin sebagai ilustrasi foto Reksadana. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atawa asset under management (AUM) industri reksadana selama Juli meningkat Rp 11,84 triliun secara bulanan (mom) menjadi Rp 493,104 triliun.

Data tersebut berdasarkan Infovesta Utama yang menghitung perkembangan AUM seluruh jenis reksadana terkecuali reksadana penyertaan terbatas dan denominasi dollar AS.

Jika turut menghitung reksadana berbasis dollar AS, total AUM industri reksadana menjadi Rp 504,62 triliun.

Baca Juga: 24 reksadana Kresna Asset Management disuspensi, begini tanggapan manajemen

Kenaikan dana kelolaan terjadi di setiap jenis reksadana. Namun, AUM reksadana pasar uang jadi yang paling tinggi kenaikannya, yaitu Rp 11,84 triliun mom menjadi Rp 74,08 triliun.

Infovesta menjelaskan dalam riset Senin (10/8), tingginya minat investor ke reksadana pasar uang menandakan bahwa preferensi risiko investor terhadap investasi reksadana masih rendah dan memilih investasi reksadana dengan underlying asset yang paling likuid di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

Pertumbuhan dana kelolaan tertinggi kedua diraih reksadana pendapatan tetap yang tumbuh Rp 3,19 triliun mom menjadi Rp 110,08 triliun.  

Infovesta melihat kinerja positif indeks obligasi mendukung pertumbuhan AUM reksadana pendapatan tetap. Selama Juli indeks Infovesta Government Bond Index dan Infovesta Corporate Bond Index masing-masing tumbuh 1,80% dan 0,53%.

Selain itu, arus investor asing yang tercermin dalam kepemilikan SBN oleh asing mengalami kenaikan sebesar Rp 10,04 triliun. Namun, jumlah tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 23,12 triliun.

Sementara, penurunan credit default swap (CDS) tenor 5 tahun ke level 115,83 dari 131,28 di awal Juli juga menambah daya tarik investasi di pasar obligasi dalam negeri.

Namun, investor asing masih menahan capital inflow ke Indonesia karena data pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi 5,32% di kuartal II-2020 atau lebih buruk dari konsensus. Hal ini sejalan dengan angka deflasi Indonesia Juli lalu yang sebesar 0,1%. Artinya pengeluaran rumah tangga Indonesia masih tertekan.

Selanjutnya, reksadana saham juga mengalami pertumbuhan AUM yang cukup tinggi dengan naik Rp 3,03 triliun secara mom menjadi Rp 104,29 triliun.

Infovesta mencatat kenaikan AUM reksadana saham didukung kenaikan kinerja IHSG yang naik 4,79% di periode yang sama. Kenaikan IHSG di Juli tercatat sebagai kinerja tertinggi kedua setelah mengalami kenaikan sebesar 5,61% di April 2020.

Transaksi pasar saham Indonesia juga didukung oleh investor lokal. Sementara asing masih catatkan net sell sekitar Rp 6 triliun selama Juli. Hal ini terjadi karena investor asing cenderung wait and see sambil melihat kondisi bisnis di dalam negeri. Investor asing juga menantikan laporan keuangan kuartal III-2020. Pasalnya, di kuartal III-2020 bisnis di Indonesia sudah mulai dibuka kembali.

Baca Juga: Resesi di depan mata, ini rekomendasi susunan portofolio investasi terbaru

Sementara, AUM reksadana exchange traded fund (ETF) tumbuh Rp 1,07 triliun secara mom menjadi Rp 13,63 triliun.

Sedangkan, AUM reksadana campuran dan indeks hanya tumbuh masing-masing Rp 147 miliar menjadi 24,93 triliun dan Rp 83 miliar menjadi Rp 7,5 triliun di periode yang sama.

Sementara, hanya AUM reksadana terproteksi yang mengalami penurunan sebesar Rp 427 miliar menjadi Rp 138,78 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×