kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana IPO Blibli (BELI) Untuk Bayar Utang, Simak Rekomendasinya


Selasa, 18 Oktober 2022 / 08:55 WIB
Dana IPO Blibli (BELI) Untuk Bayar Utang, Simak Rekomendasinya


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelum ambil bagian dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli, ada beberapa pertimbangan yang bisa diperhitungkan oleh investor ritel. Salah satunya rencana penggunaan dana.

Chief Executive Officer Praska Putrantyo menilai pergerakan harga saham perusahaan e-commerce yang sudah listing sebelumnya akan menjadi sebuah tantangan dan akan menjadi pertimbangan bagi investor pada IPO Blibli.

Seperti yang diketahui pada awal listing saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sempat melesat. Namun hingga hari ini pergerakan kedua saham teknologi itu masih di bawah harga IPO.

"Mengingat tantangan yang sudah dialami oleh dua perusahaan e-commerce sebelumnya yang sudah melantai bursa di mana tren pergerakan harga sahamnya masih cenderung bearish," kata dia kepada Kontan, Senin (17/1).

Baca Juga: Blibli (BELI) Mau IPO, Bisa Lebih Menarik dari BUKA dan GOTO?

Kala itu, GOTO memasang harga IPO di Rp 338 per saham. Pada Senin (17/10), GOTO parkir di level Rp 208 per saham. Artinya sejak melantai pada 11 April 2022, saham GOTO sudah tergerus 38,46%.

Nasib serupa juga terjadi pada saham BUKA yang memasang harga IPO di Rp 850. Hingga penutupan hari ini, saham BUKA bertengger di Rp 250 atau sudah turun 70,58% sejak melantai di bursa saham.

Hal lain yang akan menjadi pertimbangan investor adalah rencana penggunaan dana IPO. Adapun sebesar Rp 5 triliun dari dana IPO akan dipakai untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan dan sisanya sebagai modal kerja.

"Namun investor bisa mempertimbangkan tujuan pembayaran utang, apakah berdampak positif pada akselerasi pertumbuhan kinerja sekaligus minimalkan struktur permodalan," ucap Praska.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai pembayaran utang lewat IPO biasanya akan kurang disukai oleh investor. Nah ini tinggal bagaimana Blibli bisa meyakinkan investor atas potensi pertumbuhan ke depannya.

Baca Juga: Incar Dana Rp 8,17 Triliun Lewat IPO, Simak Kinerja e-commerce Grup Djarum, Blibli

Dia meyakini dalam hajatan Blibli kali ini sudah ada pembeli siaga yang siap menyerap. Wawan menghimbau investor ritel untuk berhati-hati dan berpikir panjang sebelum ambil bagian dalam IPO ini.

"Memang BUKA dan GOTO sempat naik di awal perdagangan dan ini bisa dimanfaatkan, tetapi tidak ada jaminan dan sebaiknya investor yang masuk memiliki exit strategy yang jelas," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×