| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 2.502.000 11.000 0,44%
USD/IDR 16.797 40,00 0,24%
IDX 8.626 16,11 0,19%
KOMPAS100 1.194 5,93 0,50%
LQ45 856 2,72 0,32%
ISSI 308 1,11 0,36%
IDX30 439 0,20 0,04%
IDXHIDIV20 511 0,25 0,05%
IDX80 134 0,52 0,39%
IDXV30 138 -0,12 -0,09%
IDXQ30 140 0,27 0,20%

Harga Emas Antam Rekor Tertinggi Baru Hari Ini (22/12), Masih Bisa Berlanjut?

Senin, 22 Desember 2025 / 10:35 WIB

ILUSTRASI. Harga emas Antam Logam Mulia naik Rp 11.000 menjadi Rp 2.502.000 per gram dan cetak rekor tertinggi baru pada hari ini (22/12/2025)

Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Antam menembus Rp 2,5 juta per gram, sekaligus mencetak sejarah tertinggi baru sepanjang masa pada hari ini (22/12/2025).

Mengutip laman Logam Mulia, harga dasar emas batangan ukuran 1 gram dibanderol Rp 2.502.000 untuk perdagangan Senin (22/12/2025), naik Rp 11.000 dibanding harga perdagangan hari sebelumnya.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa lonjakan harga emas Antam didorong oleh beberapa faktor utama. Di antaranya adalah pelemahan nilai tukar rupiah yang mendekati level terendah sepanjang sejarah (All Time Low/ATL), serta kenaikan harga emas spot global yang kembali mencetak rekor baru.

Perlu diketahui, harga emas spot melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah di US$ 4.383,73 per ons troi. Lonjakan harga logam mulia ini didorong oleh ekspektasi lanjutan pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), permintaan aset safe haven yang tetap kuat, serta pelemahan dolar AS.

Lukman menilai, ke depan harga emas masih memiliki ruang untuk melanjutkan tren kenaikan. Selain permintaan berkelanjutan dari bank-bank sentral global, pasar juga tengah mengantisipasi potensi eskalasi ketegangan geopolitik, "Khususnya di kawasan Karibia dan Laut China Selatan," kata Lukman kepada Kontan, Senin (22/12/2025).

Dengan konsensus pasar yang memperkirakan harga emas berpotensi menembus US$ 5.000 per ons, strategi bagi investor yang dinilai paling relevan saat ini masih tetap sama, yakni menahan kepemilikan (hold) dan melakukan pembelian saat harga terkoreksi (buy on dip).