Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi global hingga akhir kuartal I 2019 ini terpantau dalam kondisi yang nyaman bagi para investor untuk masuk ke emerging market seperti Indonesia. Terbaru adalah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang memutuskan menahan suku bunga.
Asal tahu saja, di tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan hingga empat kali dan saat ini berada di 2,25%-2,5%. Selain itu, sinyal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina belum menunjukkan adanya geliat seperti yang terjadi di tahun 2018.
Dus, berdasarkan data RTI, pada seminggu terakhir tercatat net buy asing di pasar modal tembus Rp1,34 triliun di semua pasar. Bahkan untuk pasar reguler saja aksi net buy asing mencapai Rp 1,80 triliun.
Kondisi ini pun mendukung laju indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk terus menghijau. IHSG akhir pekan kemarin ditutup menguat 0,36% ke level 6.525.
Menanggapi kondisi ini, Analis Senior Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, memang kondisi global yang mulai tidak bergejolak sebesar tahun 2018 membuat asing sudah mulai percaya diri untuk masuk ke pasar modal Indonesia.
Menurutnya, selain itu pertumbuhan pasar modal Indonesia termasuk yang paling baik dibandingkan dengan pertumbuhan yang ada di regional.
Benar saja, jika melihat data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG secara year to date (ytd) masih tumbuh nomor 3 paling tinggi di Asia Tenggara yakni tumbuh 5,34% ytd di bawah indeks gabungan Filipina sebesar 7,44%.
Pun, asing sejatinya tidak secara sepenuhnya meninggalkan pasar modal karena memang. mereka banyak juga yang menyimpan dalam bentuk obligasi di saat menawarkan kupon yang cukup menarik di tahun 2018 dan cenderung lebih aman di tengah sentimen global.
“Mereka sudah mulai kembali menempatkan dana di saham. Pertumbuhan emiten tinggi, obligasi juga cukup menarik. Menjelang pemilu cenderung bursa naik. Dua tahun terakhir asing sudah jualan. Porsi mereka yang keluar mereka akan kembali lagi,” ujar Alfatih kepada Kntan, Jumat (22/3).
Pasca stabil pemilihan presiden (Pilpres) mereka diprediksi akan semakin deras masuk. Lebih lanjut, terkait sektor saham yang paling kuat adalah perbankan yang juga bobotnya besar di IHSG. Selain itu konsumer akan terdorong dan suku bunga stabil akan mendorong sektor properti.
Adapun saham yang paling banyak diminati asing seminggu terakhir adalah BBRI, BBNI, CTRA, HMSP dan TLKM.
Kendati demikian, Managing Director Head of Equity Capital Markets PT Samuel International Harry Su menilai, kondisi sekarang masih dalam batas wajar dan hanya terbentuk akibat arus perdagangan yang normal.
“Perang dagang masih belum ada kepastian, kalau The Fed memang lebih redup. Tapi buat Indonesia, Kita harus menanti 17 April nanti,” tutup Harry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News