kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana asing masih mengalir ke surat utang negara


Senin, 07 Oktober 2019 / 19:02 WIB
Dana asing masih mengalir ke surat utang negara
ILUSTRASI. Aktivitas Penjualan Saham dan Surat Berharga Lainnya


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Naiknya peringkat surat utang Indonesia ke investment grade juga menjadi faktor penyebab asing tertarik dengan pasar SBN. Ramdhan juga menilai tingkat Credit Default Swap (CDS) suatu negara yang rendah dapat menjadi ukuran asing tertarik pada pasar obligasi. Namun, tercatat indeks persepsi risiko investasi milik Indonesia alias CDS masih cukup tinggi. CDS Indonesia tenor 5 tahun berada di level 93,43. Sementara, CDS Indonesia tenor 10 tahun di level 165,35.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan, penyebab aksi beli asing terus bertambah di pasar SBN karena dua hal. Pertama, ia menilai risiko perekonomian global yang cukup tinggi karena di tengah ancaman downside risk atau pun resesi, khususnya di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Kedua, seiring dengan risiko global yang tinggi, sentimen terhadap negara berkembang termasuk Indonesia juga meningkat.

Hal itu kemudian mengakibatkan perubahan alokasi portofolio menuju kelas aset yang memiliki risiko lebih rendah. "Pelaku pasar dan khususnya asing memilih risiko yang lebih rendah. Utamanya obligasi negara yang masih prospektif seperti SUN," kata Fikri.

Baca Juga: Sepekan ini asing tercatat keluar pasar saham sebesar Rp 840 miliar

Fikri mengatakan faktor utama kepemilikan asing terus meningkat karena sifat SUN yang dapat dikategorikan sebagai risk free atau bebas risiko. Baik Fikri ataupun Ramdhan menilai sulit memperkirakan sampai kapan investasi asing di pasar SBN terus bertambah.

Namun, Fikri menyatakan kemungkinan aksi asing tersebut akan berkurang ketika pasar saham di Indonesia dinilai makin menarik. Selain itu, keduanya juga mengatakan hal serupa bahwa terdapat risiko di balik derasnya asing di SBN ini. 

"Kalau asing keluar sekitar Rp 5 triliun, SBN bisa terguncang. Obligasi bisa turun signifikan secara jumlah. Jadi, harus dijaga dan diusahakan agar asing keluarnya bertahap agar pasar tidak terkejut," tambah Ramdhan. 

Fikri juga menyatakan adanya pembalikan modal tiba-tiba atau sudden capital reversal akan berdampak pada SBN. Terlebih lagi, faktor-faktor non-ekonomi seperti geopolitik, kebijakan baru termasuk perubahan kabinet juga dapat memengaruhi asing untuk keluar dari SBN.

Oleh karenanya, ia menilai agar kepemilikan asing bertambah ataupun menjaga SBN tetap stabil dengan melihat fundamental perekonomian Indonesia seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi, rupiah, serta faktor global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×