kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   40,00   0,25%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Dana asing masih akan terus bergulir ke SBN


Jumat, 03 September 2010 / 16:17 WIB
Dana asing masih akan terus bergulir ke SBN


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kecemasan akan naiknya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia membuat para investor Surat Berharga Negara (SBN) menarik dananya. Ini membuat jumlah dana asing yang bertahan di pasar SBN cenderung melorot. Sampai dengan tanggal 27 Agustus lalu, dana asing di SBN mencapai Rp 178,79 triliun. Artinya, dana asing yang telah keluar mencapai Rp 210 miliar dari puncaknya sebesar Rp 179 triliun.

Selain itu, ada penyebab lain mengapa dana asing menarik dananya. Yakni, bank sentral Eropa sudah memberi sinyal ingin menaikkan suku bunga. Artinya, jika suku bunga naik, maka harga obligasi di kawasan Eropa akan turun. Hal ini yang kemudian membuat investor berbondong-bondong untuk membeli obligasi di sana.

Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas, memiliki pendapat lain. Dia menilai, penurunan dana asing di SBN disebabkan aksi profit taking. "Sebab, jika jual di harga obligasi sekarang, keuntungannya lumayan. Apalagi rupiah masih cukup kuat," jelasnya.

Nah, ke depannya, dana asing yang masuk ke pasar obligasi masih akan bergulir. "Saya kira paling tidak stabil di kisaran Rp 180 triliun dalam waktu dekat ini," terang Budi Susanto, Head Debt Of Research Danareksa Sekuritas. Menurut Budi, selagi perekonomian dan kapitalisasi pasar global belum stabil pertumbuhannya, hal ini akan membuat dana asing terus masuk ke Indonesia.

Stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi daya tarik sendiri bagi investor asing. "Selama ini rupiah memang masih stabil alias tidak ada fluktuasi tajam," kata Budi. Apalagi jika prospek kenaikan rating Indonesia bisa terjadi dalam waktu dekat. Tentu ini akan menjadi penarik dana investasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×