kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Rupiah Menguat dalam Sepekan, Pergerakannya Pekan Depan Tergantung Sentimen Eksternal


Sabtu, 16 Agustus 2025 / 06:00 WIB
Rupiah Menguat dalam Sepekan, Pergerakannya Pekan Depan Tergantung Sentimen Eksternal
ILUSTRASI. Rupiah tercatat menguat dalam sepekan, walaupun ditutup terkoreksi pada perdagangan Jumat (15/8/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah tercatat menguat dalam sepekan, walaupun ditutup terkoreksi pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Jumat (15/8/2025), rupiah ditutup melemah 0,33% ke level Rp 16.169 dari perdagangan sebelumnya. Namun, dalam sepekan, rupiah telah menguat 0,76%.

Sedangkan mengacu Jisdor BI, rupiah ditutup menguat 0,33% ke posisi Rp 16.162. Selama sepekan, rupiah telah menguat 0,84%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mencermati, ada beberapa pendorong penguatan rupiah pada seminggu terakhir. Salah satunya, meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,33% ke Rp 16.169 per Dolar AS pada Jumat (15/8/2025)

“Hal ini cenderung meningkatkan selera investor terhadap aset-aset negara berkembang, termasuk rupiah,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (15/8/2025).

Dari sisi domestik, Sutopo memandang rilis data ekonomi Indonesia yang positif seperti pertumbuhan PDB yang stabil, juga turut meningkatkan kepercayaan investor.

Untuk pekan depan, pernyataan atau data ekonomi AS yang menunjukkan arah kebijakan suku bunga The Fed akan menjadi sentimen utama. 

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor 0,33% ke Rp 16.162 per Dolar AS pada Jumat (15/8/2025)

Jika The Fed cenderung hawkish atau menaikkan/mempertahankan suku bunga tinggi, dolar AS akan menguat dan menekan rupiah. Sebaliknya, jika dovish, rupiah berpotensi menguat.

Tak hanya itu, mengingat peran Indonesia sebagai eksportir komoditas, pergerakan harga komoditas seperti batubara dan nikel juga bisa mempengaruhi neraca perdagangan. “Dan pada akhirnya juga berdampak pada nilai tukar rupiah,” lanjut Sutopo.

Sutopo pun memproyeksikan pergerakan rupiah pekan depan ada di rentang Rp 16.100 - Rp 16.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×