kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.454   -106,00   -0,64%
  • IDX 7.061   20,53   0,29%
  • KOMPAS100 1.025   4,06   0,40%
  • LQ45 798   1,44   0,18%
  • ISSI 222   1,12   0,50%
  • IDX30 416   0,87   0,21%
  • IDXHIDIV20 494   2,48   0,50%
  • IDX80 115   0,38   0,33%
  • IDXV30 118   1,26   1,07%
  • IDXQ30 136   0,21   0,15%

Dana asing hengkang, baht keok untuk hari ke-6


Senin, 02 Juni 2014 / 16:02 WIB
Dana asing hengkang, baht keok untuk hari ke-6
ILUSTRASI. Jadwal La Liga Spanyol 2022/2023 Villareal vs Real Madrid.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANGKOK. Baht Thailand kembali mencatatkan pelemahan pada transaksi perdagangan hari ini (2/6). Dengan demikian, pelemahan baht sudah berlangsung selama enam hari berturut-turut.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 14.57 waktu Bangkok, baht melemah 0,1% menjadi 32,877 per dollar AS. Pada transaksi pagi tadi, nilai tukar baht sempat berada di posisi 32,888 per dollar AS. Ini level terendah sejak 4 Februari 2014. Jika dihitung, sepanjang Mei lalu, pelemahan baht mencapai 1,4% yang merupakan pelemahan bulanan terbesar sejak Desember 2013.

Pelemahan baht terkait dengan kondisi politik Thailand yang tidak menentu. Hal itu menyebabkan investor memilih untuk menarik dana mereka keluar dari Thailand. Berdasarkan data Bursa Efek Thailand, dana asing yang keluar dari Negeri Gajah Putih tersebut pada bulan lalu mencapai US$ 2,2 miliar.

Faktor lain yang membuat nilai baht keok adalah outlook pertumbuhan ekonomi Thailand. Sejumlah bank asing seperti Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley sudah memangkas target pertumbuhan ekonomi Thailand.

Goldman memprediksi kontraksi pertumbuhan sebesar 0,5% hingga akhir tahun nanti dan Morgan Stanley memprediksi pertumbuhan nol pada periode yang sama. Padahal, pertumbuhan ekonomi Thailand pada kuartal I lalu sudah memburuk karena mengalami kontraksi pertama sejak Desember 2011.

"Arus dana asing yang keluar dari Thailand bukanlah kejutan lagi karena sejumlah investor mendapat pembatasan dengan adanya kudeta militer," jelas Jitra Amorthum, the head of research Finansia Syrus Securities Pcl di Bangkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×