Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Senada, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, mengatakan, pasar keuangan Indonesia, khususnya pasar obligasi masih menarik bagi investor asing. Walaupun saat ini pasar obligasi terkoreksi dengan yield Surat Utang Negara (SUN) acuan yang bergerak naik ke 6,7%, Wawan optimistis yield berpotensi menurun ke 6%.
Dengan Indonesia yang juga masih mengeluarkan stimulus dan tingkat suku bunga yang rendah, tingkat wajar yield obligasi seharusnya berada di sekitar 5,5%. Wawan juga menilai distribusi vaksin di Indonesia lancar dan menambah katalis positif bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Ancang-ancang Taper Tantrum, Jebakan Banjir Likuiditas dari Amerika
Wawan juga optimistis pasar saham Indonesia akan tetap menarik di mata investor asing. Saham Indonesia menarik karena memiliki return of investment yang tinggi.
Namun, Desmon mengatakan risiko aliran dana asing bisa keluar dari Indonesia maupun kawasan Asia-Pasifik, jika terjadi taper tantrum.
"Ekspektasi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia itu menarik tetapi di sisi lain taper tantrum AS harus diwaspadai," kata Desmon. Akan menjadi pukulan berat bila terjadi taper tantrum di saat ekonomi belum pulih secara optimal, sementara pasar sudah bergejolak.
Selanjutnya: Risiko menurun, credit default swap (CDS) Indonesia berangsur turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News