kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risiko menurun, credit default swap (CDS) Indonesia berangsur turun


Sabtu, 13 Maret 2021 / 07:01 WIB
Risiko menurun, credit default swap (CDS) Indonesia berangsur turun
ILUSTRASI. Credit Default Swap (CDS) Indonesia untuk tenor 5 tahun kembali turun setelah sempat mencapai 85,76 di pekan ini.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persepsi risiko investasi di Indonesia kembali membaik. Ini tercermin dari Credit Default Swap (CDS) Indonesia untuk tenor 5 tahun yang kembali  turun setelah sempat mencapai 85,76 di pekan ini. Pada Jumat (12/3), CDS Indonesia turun ke level 77,84. Hal ini menandakan bahwa risiko investasi Indonesia semakin rendah. Di bulan sebelumnya CDS Indonesia konsisten berada di angka 60-70.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, CDS Indonesia semat di atas level 80 karena pasar di dua minggu terakhir agak tertekan, terutama dari kenaikan imbal hasil US Treasury dan stimulus fiskal Amerika untuk menopang ekonomi mereka.

“Dari situ akhirnya dana-dana global ini berpotensi masuk ke sana, karena setiap stimulus ada baru, ekonomi AS akan tumbuh. Stimulus yang baru itu berpotensi untuk menggerakan pasar di sana. Itu yang menghambat dana asing masuk ke Indonesia di minggu-minggu terakhir ini,” tutur Ramadhan.

Baca Juga: Arus modal asing hengkang Rp 18,27 triliun pada pekan keempat Februari 2021

Untungnya likuiditas di Indonesa masih baik didukung investor domestik yang kuat, walaupun investor asing banyak yang menarik diri dari Indonesia. “Memang ketidakpastian pasar masih cukup tinggi, mereka cukup menunggu waktu yang tepat,” ujar Ramadhan.

Sementara, Director and Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan, kepercayaan investor terhadap Indonesia masih tetap tinggi walaupun volatilitas global meningkat akhir-akhir ini, dengan yield US Treasury yang melonjak dan melampaui 1.5%. Namun, setelah sentimen mereda, terlihat bahwa fundamental Indonesia masih kuat dan CDS turun kembali.

Sentimen yang akan sangat berpengaruh pada CDS Indonesia nantinya adalah risk on global dengan yield US Treasury yang terlihat sudah lebih terjaga di 1.5-1.6%. “Yield Indonesia yang menarik akan memikat investor asing untuk inflow lagi,” tuturnya.

Menurutnya, dalam jangka pendek, CDS Indonesia akan mengikuti sentimen pasar global. Namun untuk medium-long term, dengan terus membaiknya data-data perekonomian Indonesia, CDS akan turun.

Selanjutnya: Pergerakan CDS di tengah sentimen stimulus AS dan yield US Treasury

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×