kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Dana asing cetak rekor di SBN


Jumat, 01 November 2013 / 07:35 WIB
Dana asing cetak rekor di SBN
ILUSTRASI. Konsumsi Bunga Chamomile untuk Mendapatkan Manfaatnya


Reporter: Dina Farisah, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) terus menembus rekor. Bahkan, kenaikannya sepanjang Oktober melonjak tajam.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan per 30 Oktober 2013, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 318,43 triliun. Angka ini naik 8,26% ketimbang akhir September yang masih Rp 294,14 triliun.

Meski mencapai rekor secara jumlah, porsi kepemilikan asing terhadap total SBN yang dapat diperdagangkan masih di posisi 32,34% lebih rendah ketimbang angka tertinggi 34,16% pada April lalu.

Sejak 4 Oktober, dana asing terus menambah kepemilikan SBN, baik dari pasar primer pada lelang SBN dan dari pasar sekunder. Peningkatan pesat kepemilikan asing terjadi pada 24 Oktober. Kepemilikan asing bertambah hingga Rp 5,93 triliun. Asing terutama menangkap SBN yang dilepas oleh perbankan. Hingga 30 Oktober, kepemilikan asing masih terus bertambah. Sementara kepemilikan SBN oleh Bank Indonesia (BI) menurun tajam.

Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani mengatakan, dana asing mulai masuk lagi ketika Bank Sentral Amerika Serikat (AS) melanjutkan program stimulus moneter sehingga mendorong investor asing berburu aset ke emerging market. Apalagi, data ekonomi Indonesia membaik dan kurs rupiah mulai stabil. "Dengan kondisi yang mulai stabil, BI pun cenderung melepas kepemilikan di SBN," kata Ariawan.

Direktur Surat Utang Negara DJPU, Loto Srinaita Ginting mengatakan, ini merupakan angka tertinggi sejak Juli 2011. Saat itu, persentase kepemilikan asing terhadap SBN menembus 35,54%.

Loto optimistis kepemilikan asing akan terus meningkat. Sebab, keputusan The Federal Reserves untuk melanjutkan stimulus mendorong investor untuk mengoleksi SBN. "Kepemilikan asing dapat berkurang apabila isu tapering kembali digulirkan sejalan dengan perbaikan ekonomi AS," papar Loto.

Apabila skenario ini terjadi, Loto menduga akan berdampak pada meningkatnya volatilitas di pasar domestik. Hal ini memungkinkan terjadinya penurunan kepemilikan asing dan kenaikan yield SBN.

Fakhrul Aufa, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menilai, naiknya kepemilikan asing di SBN ini dipengaruhi oleh faktor domestik dan eksternal. Dari domestik, kondisi fundamental ekonomi Indonesia semakin membaik.

Dari faktor eksternal, berlanjutnya stimulus moneter AS menyebabkan likuiditas tetap terjaga, sehingga capital inflow terus mengalir. "The Fed masih mempertahankan stimulus moneter karena pertumbuhan ekonomi AS belum membaik sesuai ekspektasi," jelas Fakhrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×