kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dalam sepekan harga CPO telah menguat 4,51%


Senin, 25 Juni 2012 / 20:29 WIB
ILUSTRASI. Pekerja mengecat produk?kerajinan tong sampah warna-warni di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (4/6). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah kembali menguat. Spekulasi musim kering di Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan permintaan minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Maklum, ketika musim kering, produksi kedelai dan jagung akan turun. Kondisi ini membuat permintaan CPO sebagai komoditas substitusi akan naik.

Kontrak pengiriman CPO untuk September 2012 di Bursa Komoditas Malaysia, Senin (25/6) pukul 18.30 WIB, senilai RM 3.030 per ton. Jika dibandingkan rekor terendah sejak akhir 2011, harga tersebut lebih tinggi 6,35%. Namun, CPO belum berhasil sampai rekor tertinggi sejak tahun ini di posisi RM 3.542 per ton.

Awal pekan lalu (18/6), CPO berada di posisi RM 2.899 per ton. Dalam sepekan, harga CPO telah menguat 4,51%.
Analis Asia Kapitalindo Futures Kiswoyo Ady Joe menilai, kenaikan permintaan CPO tiap tahun terjadi menjelang Ramadan.

Kebutuhan CPO dari negara-negara, seperti Malaysia, India, Turki, dan Pakistan, umumnya relatif meningkat menjelang bulan puasa. Maklum, konsumsi bahan makanan dan minyak sawit meningkat selama bulan puasa.

Cenderung menguat

Menurut data Surveyor Intertek Agri Resources, ekspor CPO dari Malaysia, sebagai produsen terbesar kedua di dunia setelah Indonesia, mengalami peningkatan. Ekspor negeri jiran itu, meningkat 4,4% menjadi 1,2 juta ton hingga 25 Juni 2012, dari bulan sebelumnya.

"Kegagalan panen kedelai dan panen jagung di AS juga menjadi sentimen positif terhadap kenaikan permintaan CPO," katanya. Peningkatan permintaan CPO akan terjadi hingga pertengahan Agustus atau menjelang hari raya Idul Fitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×