kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Curah hujan yang menurun di kuartal dua akan menjadi sentimen positif bagi ITMG


Rabu, 19 Mei 2021 / 12:50 WIB
Curah hujan yang menurun di kuartal dua akan menjadi sentimen positif bagi ITMG
ILUSTRASI. pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan laba bersih di kuartal satu 2021 sebanyak US$ 42,1 juta, setelah di kuartal sebelumnya mencatatkan kerugian sebesar US$ 0,5 juta.

Walaupun mencatatkan keuntungan di kuartal satu 2021, pendapatan ITMG mengalami penurunan sebanyak 9,3% secara quarter on quarter (qoq), menjadi US$ 284,2 juta. Menurut Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam risetnya yang dirilis pada 11 Mei, hal ini dikarenakan penurunan volume penjualan batubara sebesar 29,3% menjadi 4,1 juta ton.

Thomas melihat bahwa aktivitas operasional ITMG sangat terhambat oleh kondisi cuaca di wilayah tambang batubara perusahaan, hal ini sehingga mengakibatkan kinerja operasional di kuartal satu 2021 mengalami penurunan.

Baca Juga: Hingga kuartal I 2021, realisasi capex Gihon Telekomunikasi (GHON) capai Rp 50 miliar

Senada, Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu juga mengatakan bahwa penurunan di kuartal satu sudah diprediksi, karena curah hujan yang tinggi, dan hal ini menurutnya terefleksi pada kinerja emiten batubara lainnya.

Akan tetapi, manajemen mengindikasikan bahwa di kuartal dua 2021 dan seterusnya, mereka akan meningkatkan produksi untuk memenuhi target produksi batubara di tahun ini yang mencapai 21 juta ton.

 

Thomas memprediksi bahwa penjualan batubara di tahun 2021 akan mencapai 20,9 juta ton, hal ini juga dibarengi oleh volume produksi yang akan mencapai 21,2 juta ton. Sedangkan, Samuel Sekuritas melihat bahwa produksi ITMG di akhir tahun akan mencapai 18 juta ton.

“Meski demikian, ITMG masih berpotensi mencatatkan kinerja positif secara yoy dengan asumsi harga batubara global bertahan pada tren menguatnya hingga akhir tahun ini,” kata Dessy kepada Kontan Selasa (18/5).

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) manfaatkan momentum kenaikan harga batubara global

Sementara itu Analis BRI Danareksa Stefanus Darmagiri dalam risetnya yang dirilis pada 17 Mei 2021, memperkirakan di tahun 2021 penjualan batubara mencapai 21,5 juta ton dengan produksi mencapai 18,5 juta ton.

Untuk jangka pendek, di kuartal dua 2021, Stefanus melihat bahwa kondisi cuaca yang dapat menguntungkan ITMG, dengan produksi batubara yang diprediksi meningkat 22,5% secara qoq menjadi 4,9 juta ton dengan peningkatan yang berasal dari wilayah pertambangan Bharinto.

Sementara itu Thomas melihat bahwa di tahun ini pendapatan yang akan dibukukan mencapai US$ 1.288 juta, atau naik 8,69% secara yoy dari level US$ 1.185 juta di tahun 2020. Kenaikan laba bersih juga dinilai akan mencapai 358,97% secara yoy dan berada di level US$ 179 juta.

Di tahun ini, Stefanus melihat bahwa pendapatan yang akan diraih oleh ITMG berada di angka US$ 1.478 juta atau naik 24,73% secara yoy. Hal ini dibarengi dengan laba bersih yang naik mencapai US$ 139 juta atau naik 256,41% secara yoy.

Harga batubara global saat ini telah menguat sebanyak 22% secara year to date (ytd) ke level US$ 98 per ton, dibandingkan dengan akhir tahun 2020 yang mana ditutup di US$ 80,5 per ton.

Baca Juga: Zebra Nusantara (ZBRA) akan rights issue maksimal 400% dari modal disetor

“Kami memperkirakan penguatan harga masih akan terjadi, didukung oleh permintaan yang kuat dan terbatasnya suplai dengan proyeksi di tahun 2021 sampai 2022 di angka US$ 85-70 per ton,” ujar Dessy.

Adapun Thomas melihat risiko yang dapat mempengaruhi kinerja ITMG di tahun ini adalah seperti ketidakstabilan harga batubara, perubahan peraturan pemerintah dalam tarif pajak royalti, dan perubahan stripping ratio yang lebih tinggi dari yang diharapkan sehingga mempengaruhi efisiensi biaya.

Thomas dan Stefanus merekomendasikan saham ITMG dengan beli di target harga Rp 16.500 per saham. Sedangkan Dessy merekomendasikan saham ITMG dengan hold di target harga Rp 14.200 per saham.

Selanjutnya: Medikaloka Hermina (HEAL) berencana stock split, begini saran analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×