kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Cuan manis Mandiri Dinamis


Selasa, 08 April 2014 / 07:15 WIB
Cuan manis Mandiri Dinamis
ILUSTRASI. Keluar dari Indeks MSCI, Bagaimana Prospek Saham ASSA, MCAS, dan IPTV?. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Tak jarang manajer investasi (MI) meracik portofolio aset reksadana saham pada saham-saham kapitalisasi menengah dan kecil. Sebab, saham seperti ini memiliki potensi pertumbuhan tinggi, dan harganya relatif murah.

Strategi ini yang dilakoni PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) pada produk Mandiri Investa Ekuitas Dinamis. Portofolio aset reksadana ini fokus pada saham-saham di luar 20 saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Chief Investment Officer (CIO) MMI, Priyo Santoso menyebut, pihaknya menerapkan strategi memperbesar porsi pada saham. "Kami memiliki view positif terhadap pasar saham," katanya.

Berdasarkan fund factsheet, Mandiri Investa Ekuitas Dinamis menempatkan hingga 90,51% aset dasar pada saham, sisanya di pasar uang, seperti deposito.

Menurut Priyo, pengelolaan reksadana ini melalui proses scoring portofolio bulanan, dan analisa fundamental serta teknikal. Tahun ini, MMI memilih saham berbasis ekonomi domestik. Ia optimistis, saham tersebut akan diuntungkan seiring membaiknya ekonomi.

Dengan strategi tersebut, reksadana yang diterbitkan sejak 21 Maret 2011 ini mampu membagikan return cukup tinggi. Data Infovesta Utama menunjukkan, return Mandiri Investa Ekuitas Dinamis sebesar 16,29% sejak akhir 2013 hingga akhir Maret 2014. Kinerja itu lebih tinggi dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode sama, 11,56%.

Investor hanya perlu menyiapkan minimal Rp 50.000 untuk pembelian pertama, dengan fee sekitar 1%-2%. Sedangkan, fee jual di bawah setahun maksimal 1%.

Analis Infovesta Utama Viliawati menilai, kinerja produk ini dipengaruhi pemilihan portofolionya, yaitu lebih banyak pada saham sektor ritel, konstruksi, pertanian serta pertambangan. "Saham sektor ritel dan konstruksi masih cukup prospektif tahun ini," paparnya.

Prediksi Vilia, produk ini bakal bergerak agresif, karena penempatan portofolio pada saham berkapitalisasi menengah dan kecil. Kinerja reksadana ini akan lebih kencang saat pasar naik, begitu pula sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×