Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang karena spekulasi cuaca yang menguntungkan di AS dapat meningkatkan panen kedelai. Hal itu menyebabkan peningkatan suplai minyak nabati dunia yang digunakan bahan makanan dan bahan bakar.
Kontrak CPO untuk pengiriman Oktober di Malaysia Derivatives Exchange sempat jatuh 1% ke RM 3.106 atau setara US$ 1.044 per metrik ton, dan berada di level RM 3.116 hingga pukul 13.00 WIB.
Kemarin, Presiden WXRisk.com, Dave Tolleris melaporkan ladang kedelai dari Colorado hingga Iowa mendapat curah hujan lebih, dan suhu akan menjadi lebih dingin setelah 8 Agustus. Cuaca ini bakal mendukung lebih bagusnya hasil panen kedelai yang lebih.
Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, kekhawatiran pasokan akan di bawah ekspektasi sudah berkurang karena membaiknya kondisi cuaca. "Minyak sawit juga turun karena imbas pasar gandum," imbuhnya.
Harga gandum, jagung, dan kedelai di Chicago melemah karena kekhawatiran ekonomi global bakal melemah di tengah rendahnya belanja konsumen dan perusahaan di AS.
Kontrak kedelai untuk pengiriman November turun 0,8% ke US$ 13,6225 per bushel di Chicago. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember jatuh 0,4% menjadi 56,83 sen per pound.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News