Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) naik untuk pertama kalinya setelah terperosok selama tiga hari sebelumnya. Rebound harga minyak sawit terjadi setelah Presiden Barrack Obama menyebutkan para pemimpin kongres telah mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS.
Kontrak pengiriman CPO di Malaysia Derivatives Exchange untuk pengiriman Oktober sempat reli 0,8% ke RM 3.120 atau setara US$ 1.060 per ton. Adapun, hingga pukul 11.00 WIB bergerak ke level RM 3.112 per ton. Pekan lalu, kontrak yang sama telah terkoreksi 1,4%.
Obama dalam kata sambutannya di Gedung Putih menyebutkan, para pemimpin dari kedua partai, Republik dan Demokrat telah mencapai kata sepakat untuk memangkas defisit anggaran dan mencegah terjadinya default. Para pemimpin kongres telah merinci kesepakatan kedua partai tersebut untuk menaikkan batas utang menjadi US$ 2,1 triliun, di mana jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan negara sampai 2013.
"Hal ini tidak hanya memicu sentimen bullish pada pasar minyak sawit saja, namun juga terhadap pasar komoditas lainnya," kata Ker Chung Yang, analis Phillip Futures Pte, di Singapura.
Pada 30 Juli lalu, Surveyor Intertek mengatakan, ekspor CPO Malaysia naik 13% menjadi 1,63 juta ton pada Juli, dari 1,44 juta ton di bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News