Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berfluktuasi pada perdagangan awal tahun 2024. Usai menguat 0,70% ke level 7.323,58 pada perdagangan Selasa (2/1), IHSG berbalik melemah 0,61% ke posisi 7.279,09 pada perdagangan Rabu (3/1).
IHSG masih berpeluang kembali menembus level 7.300 pada bulan ini. Hal tersebut tertuang dalam Capital Sensitivity Analysis Index (CSA Index) Januari 2024.
CSA Index dikompilasi oleh CSA Institute bekerja sama dengan Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dari respons kuesioner yang dikirimkan ke seluruh anggota AAEI dan alumni dari CSA Institute.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,61% ke 7.279 Pada Rabu (3/1), ARTO, SRTG, BRIS Top Gainers LQ45
CSA Index untuk Januari 2024 adalah 83,7 yang mengindikasikan pelaku pasar masih optimistis kinerja IHSG di Januari 2024 akan bergerak positif. January Effect menjadi momentum yang dinantikan terjadi di awal tahun dan menjadi penyemangat IHSG untuk bergerak positif.
"Penguatan rupiah dan adanya potensi penurunan suku bunga di tahun 2024 menjadi hal yang paling banyak disebut pelaku pasar sebagai alasan IHSG menguat," ungkap rilis CSA Index yang disiarkan Selasa (2/1).
Namun, konsensus untuk penutupan IHSG di Januari 2024 adalah sebesar 7.300. Hal ini mengindikasikan kenaikan tipis dari penutupan IHSG di 29 Desember 2023 pada level 7.272.
"Berdasarkan hasil deep interview diketahui bahwa pelaku pasar memang tidak terlalu optimis dengan awal tahun 2024 dikarenakan masih menunggu sentimen lanjutan," terang rilis tersebut.
Baca Juga: IHSG Turun 0,36% ke 7.297 di Sesi I Rabu (3/1), ARTO, BRIS, EXCL Top Gainers LQ45
Adanya Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan terlaksana pada 14 Februari 2024 memberikan sentimen tersendiri. Pelaku pasar menantikan hasil dari Pemilu sebelum menentukan langkah investasi selanjutnya. Kemudian adanya penantian dari pelaku pasar mengenai arah dan rencana ekspansi maupun capital expenditure (capex) dari emiten untuk tahun 2024.
Selain itu, adanya potensi meningkatnya tensi geopolitik juga menjadi perhatian pelaku pasar. Meski begitu, sebanyak 93% pelaku pasar juga optimistis IHSG akan mengalami trend bullish pada tahun 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan optimisme pelaku akan pergerakan IHSG di bulan Januari.
Sentimen positif yang paling mempengaruhi adalah adanya potensi berakhirnya era suku bunga yang tinggi, dimana The Fed berencana menurunkan suku bunga di tahun 2024.
"Diharapkan dengan turunnya Fed Rate, maka suku bunga di Indonesia juga dapat diturunkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," jelas rilis CSA Index.
Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Perdagangan Rabu (3/1), Sektor Energi Turun Paling Dalam
Selain itu, adanya harapan efek belanja yang terjadi selama event politik juga dapat mendorong penguatan IHSG. Akan tetapi pelaku pasar hanya menargetkan IHSG untuk menguat sebanyak 5,1% atau ditutup di angka 7.650 di akhir tahun 2024.
Target ini didasarkan pada adanya sentimen negatif yang dapat berpengaruh seperti risiko geopolitik yang dirasakan pelaku pasar. Risiko tersebut berpotensi meningkat seiring dengan adanya tahun politik di Amerika Serikat.
Selain itu, adanya peningkatan aktivitas militer di sejumlah kawasan juga direspons negatif oleh pelaku pasar.
Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat juga dirasakan akan berpengaruh terhadap kinerja emiten secara keseluruhan. Namun, pelaku pasar berharap bahwa sentimen-sentimen negatif tersebut akan berubah seiring dengan serangkaian kebijakan di Kuartal II-2024.
Sektor Pilihan di bulan Januari
CSA Index juga mencermati sektor-sektor yang akan menjadi penggerak utama untuk IHSG pada bulan Januari. Adapun sektor keuangan menjadi pilihan utama dari mayoritas pelaku pasar, sebagai sektor yang dapat memacu IHSG.
"Sentimen lainnya seperti potensi penurunan suku bunga dan masih baiknya kinerja emiten di sektor ini menjadi alasan utama sektor keuangan masih sangat diminati," ungkap rilis CSA Index.
Selain sektor keuangan, sektor energi juga menjadi salah satu sektor yang dipilih, dimana pelaku pasar berharap adanya kenaikan harga komoditas sebagai akibat dari pemotongan produksi minyak mentah oleh OPEC dan potensi peningkatan tensi geopolitik.
Baca Juga: Simak Strategi Investasi dan Rekomendasi untuk Saham Leader & Laggard pada 2024
"Sektor lainnya adalah teknologi, yang diharapkan dapat menguat seiring dengan masih besarnya potensi sektor tersebut, terlebih lagi jika didukung dengan penurunan suku bunga," pungkas rilis CSA Index.
Menanggapi hasil riset ini, Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) David Sutyanto menyampaikan CSA Index Januari 2024 menunjukkan pelaku pasar masih berharap IHSG dapat meningkat. Namun terbentur dengan sentimen negatif yang lebih jelas terlihat.
"Mereka berharap situasi akan membaik seiring dengan selesainya Pemilu 2024 dan beragam kebijakan yang akan memberikan relaksasi khususnya terkait dengan moneter. January Effect diharapkan hadir di tahun ini dan membawa gairah untuk pasar," tandas David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News