Reporter: Mia Winarti | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Indonesia AirAsia telah menetapkan dua penjamin emisi dalam pelaksanaan initial publik offering (IPO) yang akan beralangsung pada semester kedua 2011 yakni Credit Suisse dan CIMB Securities Indonesia.
Dharmadi, Presiden Direktur Airasia Indonesia bilang, target perolehan dana dari penawaran saham perdana nanti sekitar US$ 150-US$ 200 juta. “Rencananya dana hasil IPO akan digunakan membeli pesawat baru serta meningkatkan modal kerja perusahaan,” katanya.
Saat ini AirAsia telah memiliki 16 unit Airbus A320 dan Boeing 737-300 untuk operasional. "Kami telah memiliki pengalaman selama 6 tahun dalam melayani penerbangan domestik maupun internasional, dan telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan pada pertumbuhan sektor pariwisata, ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal," papar Dharmadi lagi.
Tahun 2010 lalu AirAsia Indonesia mencatat total pendapatannya mencapai Rp 2,764 miliar, meningkat 37% dari tahun sebelumnya dan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 474 miliar, meningkat 351% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk tingkat keterisian (load factor) rata-rata mencapai 77% dengan pertumbuhan tingkat penumpang sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
AirAsia Indonesia merupakan maskapai penerbangan yang beroperasi sejak 8 Desember 2004 awalnya bernama Awair ini kemudian berubah tanggal 9 September 2005 menjadi PT. Indonesia AirAsia, Saat ini AirAsia telah melayani 26 rute dengan 52 penerbangan yang terkoneksi melalui 5 penghubung, yakni Cengkareng, Bandung, Denpasar, Surabaya dan Medan.
"Kami akan terus memperkuat dominasi kami di rute internasional. Kami memiliki rencana untuk kembali menggarap pasar domestik setelah kami memiliki jaringan yang kuat untuk rute internasional,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News