Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
Untuk jangka panjang Wahyu memprediksi harga CPO akan tetap mampu bergerak bullish. Salah satunya berkat dukungan dari proyeksi cuaca akan terjadinya La Nina.
“Padahal pasca El Nino lalu, produksi CPO belum kembali pulih secara maksimal, ini sudah siap diserang banjir dan badai,” imbuh Wahyu.
Pasar memprediksi akan ada penurunan supply dari di negara penghasil CPO. Sebab, diperkirakan La Nina akan muncul. Bahkan, kemungkinan munculnya La Nina mencapai 55% – 60% menurut Climate Prediction Center of the National Weather Service Amerika Serikat pada Kamis (11/8).
“Ada tarik menarik sentimen di pasar maka laju harga CPO akan tetap dalam rentang yang sempit,” ungkap Wahyu. Pasar akan menanti genjotan permintaan dari China menyusul musim festival dan tentunya mewaspadai pelemahan dollar AS.
Sebab, jika USD terus melemah artinya Ringgit Malaysia bisa semakin perkasa. Penguatan Ringgit Malaysia jelas memiliki imbas yang negatif bagi pergerakan harga CPO karena akan mengikis daya beli pelaku pasar akibat harga jual yang terlampau tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News