Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Di satu sisi, pergerakan harga CPO sedang dibalut tren positif dari penurunan produksi.
"Kilang yang beroperasi hanya setengah dari kapasitasnya karena pabrik tidak memasok cukup sawit untuk diproses," tambah Paramalingan.
Baca Juga: Standard Chartered: Dampak boikot India atas CPO Malaysia relatif kecil
Belum lagi permintaan biodisel yang tinggi dari Malaysia dan Indonesia masih mendukung harga CPO untuk menguat.
Produksi CPO di kedua produsen utama, Indonesia dan Malaysia, juga diperkirakan masih terjadi di paruh pertama tahun ini karena cuaca kering dan penggunakan pupuk yang lebih rendah di awal 2019 menghambat produksi.
Namun dengan kondisi saat ini, analis industri James Fry memprediksi, harga CPO tidak akan mencapai level RM 3.300 per ton di paruh pertama 2020.
Baca Juga: Begini respons beberapa emiten sawit soal pemboikotan sawit Malaysia oleh India
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News