kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

CPIN mulai jualan minuman white tea


Jumat, 19 Juni 2015 / 22:20 WIB
CPIN mulai jualan minuman white tea


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akhirnya merealisasikan lini bisnis baru perseroan yakni minuman. CPIN telah mulai memasarkan produk minuman white tea sejak dua pekan lalu. Perseroan memperkirakan produk tersebut akan sampai di pasar dalam jangka waktu 1-2 bulan ke depan.

Ferdiansyah Gunawan, Direktur CPIN mengatakan, pada tahap awal ini, perseroan masih bekerja sama dengan perusahaan Jepang untuk memproduksi minuman tersebut sebelum melakukan produksi sendiri. "Kami ingin menangkap pasar sehingga ketika pabrik jadi semua sudah siap," ujarnya.

Saat ini CPIN sedang membangun pabrik minuman di kawasan Cikande, Jawa Barat. Pabrik dengan kapasitas 40.000 botol per jam ini berdiri di atas lahan seluas 5 - 6 hektare (ha). Adapun nilai investasinya mencapai Rp 400 miliar. Saat ini proses pembangunan masih dalam tahap konstruksi. Perseroan menargetkan pabrik tersebut selesai pada tahun depan.

Lantaran masih awal, CPIN belum memasang target kontribusi pendapatan dari bisnis minuman. Pasalnya, bisnis minuman ini merupakan strategi bisnis untuk jangka panjang. Ke depan, CPIN juga berencana memproduksi minuman jenis lain. Sementara untuk produk awal ini, CPIN akan memasarkan white tea dengan tiga varian rasa.

Rencana CPIN untuk masuk ke pabrik minuman sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013 silam. Alasannya, bisnis minuman masih akan sejalan dengan lini bisnis utama CPIN sebagai perusahaan poultry. Khusus ekspansi di bisnis baru tersebut, CPIN memiliki rencana pemasaran lewat agen distribusi yang sudah tersedia. Hal ini akan lebih mudah dan efisien bagi CPIN. Maklum, CPIN sudah memiliki lebih dari 2.500 agen distribusi.

Lini bisnis CPIN terbagi menjadi tiga bagian, yakni, pakan ternak, anak ayam usia sehari atau day old chick (DOC), dan bisnis makanan ayam olahan. CPIN juga sudah memiliki 7 pabrik pakan ternak, 80 fasilitas pembibitan, 43 fasilitas penetasan, dan 4 fasilitas pengolahan daging ayam. Untuk mempertahankan pangsa pasar, CPIN memperluas sarana produksi dan jaringan distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×