kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CPIN Dianggap Masih Punya Prospek Positif, Begini Rekomendasi Sahamnya


Jumat, 24 Mei 2024 / 22:25 WIB
CPIN Dianggap Masih Punya Prospek Positif, Begini Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pekerja menata karung berisi pakan ternak di pabrik PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (5/7). KONTAN/Daniel Prabowo/05/07/2007


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diproyeksikan masih akan tumbuh positif hingga akhir tahun 2024.

CPIN membukukan laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 711,03 miliar pada kuartal I 2024. Angka tersebut melonjak hingga 195,1% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023 yaitu Rp 240,9 miliar.

Pada sisi penjualan dan pendapatan usaha CPIN juga mencatatkan adanya pertumbuhan. Pada kuartal pertama tahun ini CPIN mencatat penjualan dan pendapatan usaha Rp 15,9 triliun atau meningkat 9,6% jika dibandingkan periode sebelumnya yaitu Rp 14,5 triliun. 

Sedangkan beban pokok CPIN juga mengalami peningkatan sebesar 4,6% menjadi Rp 13,7 triliun. Sehingga laba bruto CPIN pada kuartal I 2024 ini sebesar Rp 587,8 miliar atau meningkat 3,8% dari periode sebelumnya.

Baca Juga: Indosat (ISAT) Bagi Dividen Rp 2,16 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya

Direktur Charoen Pokphand Indonesia Ong Mei Sian mengatakan pendapatan ada kuartal I 2024 ini sudah cukup baik. Ia mencatat pada kuartal pertama tahun ni CPIN mencatat pertumbuhan 9,6%.

"Maka di tahun 2024 ini kami menargetkan pertumbuhan yang cukup konservatif," jelas Ong belum lama ini.

Ong menargetkan di tahun 2024 CPIN dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 5%-10%. Meski begitu, ia mengatakan hasil dari target di tahun ini masih tergantung dengan kondisi pasar. 

"Kalau harga ayamnya lebih bagus dari tahun itu pertumbuhan bisa positif tapi kalau harganya jelek tidak menutup kemungkinan bisa lebih jelek," ujarnya. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat secara prospek kinerja keuangan CPIN masih bisa tumbuh positif. Menurutnya CPIN berpotensi mencapai target yang ditentukan tahun ini.

"CPIN masih prospektif sehingga dapat mencapai target tahun ini," jelas Azis pada Kontan, Selasa (21/5).

Menurut Azis pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan CPIN masih realistis. Hal itu dilihat dari pertumbuhan di kuartal I 2024 CPIN sudah mencatatkan pertumbuhan 9% YoY. 

"Faktor pendorongnya permintaan yang masih stabil masih bisa mendorong kinerja CPIN," ujarnya.

Selain itu Azis melihat kucuran dana kredit sindikasi dari Citibank N.A Indonesia (Citi Indonesia) senilai US$ 200 juta dan Rp 7,5 triliun juga dapat mendongkrak kinerja CPIN. Menurutnya melalui kredit sindikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan ekspansi bisnis. 

 

Baca Juga: Kinerja Indeks IDX Value30 Menghijau, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

Begitu juga dengan Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano melihat pada kuartal I 2024 ini pendapatan yang lebih tinggi dan pemulihan margin mendukung melonjaknya laba bersih. Menurut Victor hal itu didorong oleh harga ayam yang lebih tinggi selama bulan Ramadan.

Victor juga menyebutkan peningkatan margin pada kuartal I 2024 didorong oleh segmen DOC dan livebird. Kedua segmen tersebut mengalami peningkatan margin karena harga jual yang lebih tinggi yang didorong oleh pengambilan sendiri di seluruh industri dan permintaan yang lebih tinggi selama bulan Ramadan. 

"Margin operasi livebird tumbuh signifikan menjadi 5,7%, di sisi lain, margin operasi DOC tetap negatif  sebesar -5,8% meskipun masih merupakan peningkatan yang besar dibandingkan dengan margin 1Q23 sebesar -26,6%" ujarnya. 

Dengan begitu Victor merekomendasikan untuk buy pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan target harga Rp 5.900. Sementara Azis merekomendasikan untuk hold pada CPIN dengan tgarget Harga Rp 5.425. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×