Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa keuangan internasional Citigroup meningkatkan proyeksinya untuk harga batubara hingga tahun 2020 mendatang. Harga batubara masih akan menguat seiring permintaan yang bertambah dan suplai mengetat, terutama pada batubara termal.
Mengutip Bloomberg, Senin (16/7), Citigroup menaikkan target harga batubara Newcastle untuk akhir tahun 2018 sebesar US$ 10 menjadi US$ 100 per ton. Taget harga untuk tahun 2019 juga dikerek US$ 8 menjadi US$ 93 per ton. Sedangkan di tahun 2020, target harga batubara naik US$ 6 menjadi US$ 86 per ton.
Analis Citigroup meningkatkan proyeksi harga dengan sejumlah alasan, di antaranya pembatasan penggunaan sulfur di Korea selatan sebesar 0,4% untuk pembangkit, yang mulai efektif bulan ini. Kebijakan tersebut bakal memperketat pasar batubara berkualitas tinggi.
Di samping itu, analis juga memprediksi, tingkat permintaan impor batubara oleh India masih akan bertumbuh. Ini didukung juga makin menurunnya stok batubara India untuk menjalankan pembangkit listriknya.
Sementara, Citigroup melihat, kontribusi permintaan China terhadap pergerakan harga batubara akan kian berkurang di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, China memutuskan mengintervensi harga agar tidak terlalu tinggi dengan meningkatkan produksi domestiknya.
National Development and Reform Commission (NDRC) China berupaya mempertahankan harga batubara dengan spesifikasi 5.500 kcal/kg agar tetap diperdagangkan pada level harga 600 yuan-700 yuan per ton. Sementara, permintaan batubara termal China sepanjang tahun ini diproyeksikan tumbuh sekitar 1%.
Analis Citigroup menyebutkan, tren harga untuk batubara kokas dalam jangka menengah masih akan tertekan. Sebab permintaan China mulai menurun seiring dengan melambatnya prduksi baja di Negeri Tembok Besar tersebut.
Dus, proyeksi harga batubara kokas tetap dikerek naik oleh Citigroup. Akhir tahun, proyeksi harga batubara kokas naik US$ 24 menjadi US$ 199 per ton. Sementara, proyeksi harga untuk tahun 2019 juga dinaikkan US$ 30 menjadi US$ 168. Lalu, pada tahun 2020, harga batubara kokas diperkirakan sekitar US$ 150, atau naik US$ 20 dari proyeksi sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News