Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Manajer investasi makin agresif meluncurkan produk anyar untuk mendongkrak dana kelolaan. Salah satunya, CIMB Principal Asset Management yang akan menerbitkan reksadana saham.
Direktur CIMB Principal, Gunanta Afrima mengatakan, hingga kini total peminat yang masuk telah mencapai Rp 50 miliar. "Kami telah melakukan roadshow dan sampai hari ini peminatnya sudah ada separuh dari target kami yang sebesar Rp 100 miliar," kata Gunanta kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Produk ini akan memiliki aset dasar saham-saham berbasis domestik. Sektor yang menjadi pilihan diantaranya sektor infrastruktur dan konsumsi, terutama saham-saham berkapitalisasi besar. "Sektor infrastuktur akan diputar di saham konstruksi, semen dan properti. Sektor konsumsi diputar di saham konsumsi dan perbankan. Sektor tersebut hampir 90% dari kapitalisasi pasar modal," papar Gunanta.
Reksadana tersebut akan menggunakan bank kustodian Deustche Bank, Standart Chartered Bank, Bank Mandiri, BRI dan Citibank. Sedangkan untuk bank distribusi menggunakan Bank CIMB Niaga, Standard Chartered Bank dan Bank Permata.
Untuk berinvestasi di produk ini, investor tinggal merogoh kocek minimal Rp 200.000 untuk investasi awal. Adapun untuk investasi berikutnya dikenakan minimal investasi Rp 100.000.
Gunanta mengatakan, produk ini diperkirakan bisa memberikan return di atas 15% sepanjang tahun. Asumsi tersebut dengan memperhitungkan prediksi kenaikan indeks harga saham gabungan tahun ini di angka 15%.
Selain reksadana saham, CIMB juga berencana meluncurkan reksadana pendapatan tetap syariah tahun ini. Namun, produk ini masih digodok mengingat aset dasar reksadana pendapatan tetap syariah sulit didapat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News