Reporter: Aldo Fernando | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan lalu indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 86,69 poin atau sebesar 1,36%. Selama sepekan, IHSG hanya satu kali melemah, yakni sebesar -25,35 poin atau sebesar 0,40% di level 6.336,12 pada penutupan perdagangan Senin (14/1) . Pada awal pekan depan, analis memprediksi IHSG masih akan menguat.
Analis Phitraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, sepanjang pekan lalu faktor eksternal cukup dominan memengaruhi pergerakan IHSG. Faktor eksternal pertama adalah kelanjutan negosiasi dagang antara AS dengan China.
Faktor eksternal kedua adalah rencana pemerintah China untuk meningkatkan stimulus ekonomi melalui peningkatan belanja fiskal dan pemangkasan pajak. “Selain itu, pernyataan dovish the fed terkait arah kebijakan 2019 juga turut berdampak positif bagi IHSG,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (18/1).
Faktor penguat IHSG dari dalam negeri adalah pertumbuhan kredit sektor perbankan Indonesia yang mencapai 12,9% secara tahunan pada Desember 2018. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 6% mendorong penguatan mayoritas saham bank, terutama bank-bank big caps.
Pada Senin pekan depan (21/1), Valdy memprediksi IHSG masih akan menguat, dengan level support – resistance di level 6.360-6.460.
Pada Senin (21/1) besok, China akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2018. Ekonomi China pada kuartal IV-2018 diproyeksikan melambat ke level 6,6% ytd dibandingkan dengan 6,7% ytd pada kuartal III-2018.
“Namun perlambatan ini sudah diperkirakan dan pasar sudah memperhitungkan hal ini sejak beberapa bulan terakhir. Oleh sebab itu, rilis senin dampaknya tidak akan terlalu signifikan,” jelas Valdy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News