Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meluncurkan sebuah resin yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat suntik, yakni Trilene® RI20HC02. Resin yang merupakan jenis polypropylene ini dirancang khusus untuk memenuhi standar medis terketat bagi aplikasi alat suntik yang juga dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi dan booster Covid-19 di Indonesia.
Trilene® RI20HC02 telah lolos pengujian biokompabilitas alat medis dan tersertifikasi sesuai dengan standar ISO 10993. Dengan demikian, resin ini aman digunakan sebagai aplikasi perangkat alat medis karena telah diuji keseuaiannya dalam mengelola risiko biologis. Perangkat alat kesehatan ini juga telah dipastikan tidak memiliki efek fisiologis yang berpotensi membahayakan bagi manusia.
Selain bersertifikasi medis, Trilene® RI20HC02 juga menawarkan daya tahan terhadap gamma irradiation, sekaligus memenuhi standar daya serap ultra violet (UV). Menurut Japanese Pharmacopoeia, farmakope resmi yang diterbitkan oleh Badan Farmasi dan Alat Kesehatan Jepang edisi ke-18, Trilene® RI20HC02 yang memiliki tingkat kebeningan baik juga cocok untuk digunakan pada aplikasi wadah transparan serta aplikasi general injection lainnya.
Baca Juga: TPIA Akan Bayar Dividen Tunai US$ 11 Juta, Kapan Jadwal Pembayarannya?
General Manager Technical Service and Product Development TPIA Supriyanto mengatakan, kehadiran Trilene® RI20HC02 apat membantu untuk memenuhi aplikasi perangkat medis yang selama ini masih didominasi produk impor.
“Dengan ketersediaan pasokan bahan baku dan nilai rantai yang lebih terjamin, kami berharap Trilene® RI20HC02 membantu memenuhi kebutuhan alat kesehatan dalam negeri sekaligus mendorong subtitusi impor dengan memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” terang Supriyanto dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/4).
Perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia ini memang berkomitmen mengembangkan industri petrokimia nasional guna mendukung menciptakan kemandirian sektor industri dalam negeri. Salah satu Langkah yang dilakukan TPIA yakni menghadirkan kompleks petrokimia kedua berskala global, Chandra Asri Perkasa (CAP) 2.
Beroperasinya CAP2 nanti akan melambungkan kapasitas produksi Chandra Asri dari semula 4,7 juta ton menjadi 8,9 juta ton per tahun.
Asal tahu, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini berhasil membukukan kinerja moncer sepanjang 2021. TPIA membukukan laba bersih senilai US$ 152,12 juta sepanjang tahun lalu.
Realisasi laba bersih itu melonjak 196,23% dari laba bersih tahun 2020 yang hanya US$ 51,35 juta. Artinya, laba bersih TPIA melonjak hampir 3 kali lipat.
Bersamaan, pendapatan TPIA juga mengalami kenaikan. TPIA membukukan pendapatan senilai US$ 2,58 miliar atau naik 43% dari realisasi pendapatan tahun 2020 yang hanya US$ 1,80 miliar.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Akan Melanjutkan EPC Building Pabrik CAP 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News