kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chandra Asri (TPIA) bakal rights issue 7,1 miliar saham baru, ini kata analis


Jumat, 20 Desember 2019 / 21:45 WIB
Chandra Asri (TPIA) bakal rights issue 7,1 miliar saham baru, ini kata analis
ILUSTRASI. Pekerja melakukan monitoring pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten, Selasa (18/6/2019). PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TP


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana untuk menerbitkan maksimal 7,16 miliar saham baru. Penerbitan saham baru ini dilakukan dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) III dengan nilai nominal Rp 200 per saham.

Melansir dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten petrokimia ini melakukan rights issue untuk memperkuat kondisi keuangan perseroan. Hal ini tidak lepas dari rencana TPIA dan entitas anak usaha untuk menambah kapasitas produksinya di masa mendatang.

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) targetkan pendapatan Rp 250 miliar tahun depan

Selain itu, dana hasil rights issue ini juga dilakukan TPIA untuk melakukan diversifikasi produk serta untuk belanja modal lainnya dalam rangka meningkatkan skala kegiatan usahanya.

“Lebih lanjut Perseroan yakin bahwa rencana penambahan dalam modal Perseroan dapat memperkuat keadaan keuangan dan memungkinkan Perseroan untuk mencari dan memperoleh pembiayaan utang lainnya,” tulis Manajemen Chandra Asri, Jumat (20/12).

Adapun pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk memesan saham baru dalam HMETD III ini maka akan terdilusi maksimal 29%.

Baca Juga: Permintaan lokal naik, Indonesian Tobacco (ITIC) catat penjualan neto Rp 120 miliar

Penambahan modal dengan HMETD III akan dilaksanakan setelah mendapat restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu, TPIA berencana untuk menggelar RUPS pada 5 Februari 2020 mendatang.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai aksi korporasi ini dapat berdampak positif bagi TPIA. Sebab, salah satu tujuan dari rights issue ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Namun, William menilai akan lebih bagus apabila harga pelaksanaan rights issue ini lebih rendah dibandingkan harga pasar saat ini.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) kembali revisi target penjualan alat berat tahun ini

“Prospek bisa jadi bagus kalau ada standby buyer dan harga pelaksanaannya lebih rendah dari harga di pasar saat ini,” ujar William ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/12).

William pun merekomendasikan untuk beli (buy) saham TPIA dengan target harga Rp 10.800 – Rp 12.000 per saham.

Pada perdagangan hari ini, saham TPIA ditutup menguat 5,25% ke level Rp 10.525 per saham. Penguatan ini sekaligus melengkapi pergerakan saham TPIA yang telah menguat 17,27% selama sebulan ke belakang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×