Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Hal ini disebabkan karena volume bahan baku yang lebih tinggi sebagai akibat dari peningkatan kapasitas produksi, namun diimbangi dengan penurunan harga Naphtha yang lebih rendah, yakni US$ 521 per metric ton (MT).
Turunnya harga naphtha didorong oleh harga minyak mentah Brent yang turun 20% secara year-on-year (YoY) menjadi rata-rata US$ 50 per barel (dibandingkan US$ 63 per barel di kuartal I-2019).
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) dapat pinjaman berjangka senilai US$ 70 juta dari Bank Permata
“Kinerja kuartal pertama 2020 kami sebagian besar dibentuk oleh lingkungan makro yang menantang, margin petrokimia yang ketat, dan pelemahan permintaan terutama di pasar domestik China karena pandemi Covid-19,” papar Suryandi, Direktur SDM Urusan Korporat sekaligus Sekretaris Perusahaan Chandra Asri.
Per 31 Maret 2020, jumlah aset TPIA mencapai US$3,40 miliar. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai US$ 1,66 miliar dan ekuitas senilai US$ 1,73 miliar. Adapun kas dan setara kas Chandra Asri berada di posisi US$ 624 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News