kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak Rugi di Tahun 2023, Ini Penjelasan Bukalapak.com (BUKA)


Senin, 01 April 2024 / 08:36 WIB
Cetak Rugi di Tahun 2023, Ini Penjelasan Bukalapak.com (BUKA)
ILUSTRASI. Kinerja Bukalapak.com (BUKA) cetak kinerja kurang memuaskan di tahun 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) cetak kinerja kurang memuaskan di tahun 2023. Di mana, perusahaan masih mencatatkan rugi sebesar Rp 1,36 triliun di tahun 2023.

Melansir laporan keuangan di keterbukaan informasi BEI, BUKA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,43 triliun pada 2023. Ini meningkat 22,66% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,61 triliun.

Jika dirinci, pendapatan dari segmen marketplace berkontribusi paling besar, yaitu Rp 2,23 triliun. Segmen online to offline menyumbang Rp 2,18 triliun dan segmen pengadaan mencapai Rp 11,09 miliar.

AVP of Media and Communications Bukalapak, Fairuza Ahmad Iqbal mengatakan, pertumbuhan pendapatan itu didorong oleh kontribusi pertumbuhan kinerja divisi marketplace yang sebesar 47,44% di sepanjang tahun 2023.

“Ini didukung oleh pertumbuhan pada divisi gaming,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (28/3).

Baca Juga: GOTO dan BUKA Merugi, Simak Prospek Kinerja Emiten E-Commerce

Mitra Bukalapak juga mencatatkan peningkatan kinerja. Pendapatan Mitra pada kuartal IV 2023 meningkat 14% YoY menjadi Rp 597 miliar dan meningkat 11% YoY sepanjang tahun 2023.

Pertumbuhan di divisi Online to Offline (O2O) ini didorong oleh peningkatan dalam campuran produk kami dan ragam penawaran layanan yang lebih luas bagi para Mitra.

Sebesar 70% dari Total Processing Value (TPV) BUKA berasal dari luar wilayah Tier 1 Indonesia, di mana Perseroan terus melihat pertumbuhan yang kuat dalam penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi di kalangan toko ritel mikro offline.

“Bisnis O2O mewakili 54% dari pendapatan grup pada kuartal IV 2023. Sehingga, kami akan terus memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan dan UMKM yang tergabung, baik dari sisi produk maupun infrastruktur,” paparnya.

Sayangnya, emiten pengelola e-commerce Bukalapak.com ini harus menanggung rugi usaha sebesar Rp 2,12 triliun sepanjang 2023. Angka ini berbalik dari Rp 1,75 triliun di 2022.

Hal ini didorong salah satunya oleh lonjakan beban pokok pendapatan. Pos ini membengkak 32,33% secara tahunan dari Rp 2,55 triliun di 2022 menjadi Rp 3,38 triliun di 2023.

Keadaan juga semakin buruk karena Bukalapak harus menanggung beban operasional lainnya sebesar Rp 82,7 miliar. Padahal tahun sebelumnya, BUKA membukukan pendapatan operasional lainnya senilai Rp 338,46 miliar.

 

Tak hanya itu, BUKA juga mencatatkan rugi atas nilai investasinya sebesar Rp 1,22 triliun. Angka itu berbalik dari laba atas nilai investasi sebesar Rp 3,93 triliun di 2022.

Oleh sebab itu, Fairuza menuturkan, BUKA akan terus berfokus meningkatkan kinerja Perseroan di ke depannya.

“Fokus kami saat ini ada pada pertumbuhan Perseroan dan entitas anak untuk terus tumbuh lebih baik ke depannya, sehingga bisa memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×