kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak Laba Jumbo, Simak Prospek Saham Emiten Perbankan


Senin, 14 Maret 2022 / 00:10 WIB
Cetak Laba Jumbo, Simak Prospek Saham Emiten Perbankan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten perbankan mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2021. Ini tercermin dari sebagian besar laba besar perbankan yang tumbuh pesat, bahkan melebihi dobel digit.

Misalnya saja ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBTN) yang membukukan pertumbuhan laba di atas 10%.

BBRI mencetak laba (bank only) senilai Rp 32,22 triliun, atau naik 75,53% yoy pada 2021. Bahkan torehan laba tersebut melampaui tiga baik lainnya, yaitu yang sebesar BCA Rp 31,42 triliun, Bank Mandiri senilai Rp 28,03 triliun, dan BBNI sebesar Rp 10,89 triliun.

Baca Juga: IHSG Besok Diramal Lanjutkan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham PTPP, MNCN, dan CTRA

Selain terkait kinerja yang tumbuh, ke depannya prospek emiten bank juga akan dipengaruhi kebijakan suku bunga, yang mana hal ini akan diumumkan pekan depan.

Analis Kiwoom Sekuritas Rizky Khaerunnisa memproyeksi kebijakan suku bunga pekan depan Bank Indonesia masih tetap menahan suku bunga acuan di level 3.5% untuk menjaga stabilitas inflasi dan sistem keuangan. 

 

Ia melanjutkan, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan juga sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi covid-19.

“Dampaknya untuk sektor perbankan dapat terpengaruh terhadap penyaluran kredit perusahaan,” ungkapnya, Minggu (13/3).

Baca Juga: Menilik Prospek Pasar Saham Indonesia di Tengah Inflasi AS dan Suku Bunga The Fed

Secara umum, Rizky memandang prospek emiten perbankan ke depan cukup baik apabila pemulihan ekonomi berjalan dengan lancer, sehingga bisa menjaga cost of credit dapat terjaga sehingga laba perusahaan dapat maksimal.




TERBARU

[X]
×