Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Sebagai informasi, Reksadana SPU II menawarkan tingkat pendapatan bersaing dengan tetap mempertahankan nilai modal investasi dan menjaga kestabilan likuiditas, dengan Investasi 100% pada Instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau efek bersifat utang. Adapun SPU II merupakan produk unggulan sinergi perseroan di BRI Group.
Sementara, reksadana anggrek fleksibel menawarkan pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang, namun tetap memberikan pendapatan yang memadai.
Anggrek fleksibel diinvestasikan maksimum 79% ke dalam Efek Ekuitas, maksimum 79% ke dalam Efek Utang serta maksimum 79% ke dalam Instrumen Pasar Uang, dimana dalam portofolio reksadana tersebut wajib terdapat efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang.
Baca Juga: AUM Reksadana BRI Manajemen Investasi Tumbuh 13% pada Tahun Lalu
Terakhir, investor dapat melakukan pembelian produk reksadana di atas di aplikasi digital yaitu InvestASIK, BRIGHTS atau di gerai APERD rekanan BRI-MI lainnya, yang sangat terjangkau dengan minimal pembelian sebesar Rp10.000.
Meskipun pasar masih dibayangi tensi geopolitik, Herman melihat, pasar modal Indonesia dalam jangka panjang masih memiliki prospek positif seiring pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% untuk tahun 2024.
Dan juga ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di atas 5% dalam beberapa tahun mendatang seiring reformasi ekonomi dan hilirisasi pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Peluncuran Reksadana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS
Prospek positif jangka panjang ini juga mungkin yang mendorong CEO Apple Inc, Tim Cook, datang ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Jokowi pada hari Rabu (17/4) lalu. Sebagai informasi, Apple telah mendirikan empat Apple Developer Academy di Batam, Surabaya, Tangerang Selatan, dan yang terbaru di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News