Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengumumkan peluncuran reksadana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (MAGET) Kelas A2.
CEO & President Director MAMI, Afifa, mengatakan, reksadana saham offshore (luar negeri) yang baru diluncurkan ini berdenominasi dolar AS. Produk ini dikelola sesuai dengan prinsip syariah dan menggunakan parameter Environmental, Social and Governance (ESG).
Menurutnya, peluncuran produk ini untuk menangkap peluang dari upaya warga dunia untuk mengembalikan bumi menjadi bersih, sehat, dan layak huni bagi generasi mendatang.
Keberhasilan implementasi dari keempat tema tersebut membutuhkan dukungan dan investasi yang sangat besar, baik dari pemerintah, dunia bisnis dan korporasi, institusi nirlaba, maupun individu.
Baca Juga: Resmi Luncurkan RDN Online, BSI Targetkan 100.000 Nasabah RDN pada 2024
"Hadirnya keempat tema ini menghadirkan peluang investasi yang signifikan dan akan ditangkap oleh reksadana MAGET," ujarnya Selasa (16/1).
Lanjut Afifa, ada empat tema investasi kunci yang menjadi dasar pembentukan portofolio reksadana ini. Mulai dari energi rendah karbon, material pendukung transisi, ketersediaan sumber daya, serta efisiensi dan elektrifikasi.
Ia mencontohkan, reksadana MAGET berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dengan jejak karbon minimal, seperti pembangkit listrik tenaga air, bayu, dan surya. Selain itu, juga berinvestasi pada material-material pendukung transisi, seperti nikel, tembaga, dan litium.
Investasi juga dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor agrikultur, bioteknologi, keamanan pangan, manajemen pengairan, pengadaan listrik, transportasi ramah lingkungan, penyimpanan energi, otomasi dan efisiensi, dan lain-lain. Misalnya, Microsoft, First Solar, Xylem, Cisco, ABB, dan Air Liquide, serta Schneider Electric.
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Menarik Saat Suku Bunga Berpotensi Turun
Dalam pemasarannya, MAMI menggandeng HSBC Indonesia. Direktur Wealth dan Personal Banking HSBC Indonesia menuturkan reksadana tersebut menyasar kepada investor yang menjaring peluang secara global dan dinilai cocok untuk investor yang ingin investasi ke ranah ESG.
"Reksadana tersebut dapat dibeli mulai 18 Januari 2023 di HSBC Indonesia mobile banking dan internet banking dengan awalan US$ 10.000," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News