Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membukukan kinerja positif di kuartal I-2025 dengan pertumbuhan laba bersih yang solid.
Dalam laporan keuangan kuartal I 2025, Jasa Marga mencetak pendapatan sebesar Rp 6,45 triliun atau naik 6,78% secara tahunan. Sementara laba bersih sebesar Rp 927,49 miliar, tumbuh 49,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Senior Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menilai pertumbuhan kinerja JSMR akan berlanjut sepanjang tahun 2025. Penyesuaian tarif jalan tol menjadi penopang utamanya.
Memang, pada Juni-Juli terdapat insentif dari pemerintah terkait diskon tarif tol sebesar 20%. Kebijakan tersebut dipanjang dapat memberikan efek terhadap pendapatan JSMR. "Namun tidak signifikan lantaran hanya terjadi di 10 ruas jalan tol dan hanya periode beberapa hari saja," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/6).
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) dapat Rekomendasi Saham Beli dari Ciptadana Sekuritas Asia
Sukarno mencermati, dari daftar 10 ruas jalan tol, ruas-ruas tersebut berkontribusi sekitar 40% dari total pendapatan tol di kuartal I 2025. Karenanya, dalam hitungannya dampak terhadap pendapatan JSMR hanya mengakibatkan penurunan sekitar 2,7% dari kuartal sebelumnya.
Di sisi lain, JSMR juga mulai lebih berhati-hati dalam menggarap proyek-proyek baru. Perseroan cenderung lebih memilih co-investment dalam menggarap proyek-proyek baru.
Sukarno berpandangan strategi tersebut positif dan pragmatis, yang akan memperkuat fundamental JSMR saat ini. Selain itu juga akan membangun landasan untuk pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan di masa mendatang, dibandingkan dengan mengejar ekspansi agresif yang berpotensi menimbulkan risiko keuangan yang tidak perlu.
"Ini menunjukkan manajemen yang prudent dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri infrastruktur," katanya.
Analis Panin Sekuritas, Aqil Triyadi melanjutkan, prospek JSMR tahun ini didukung penyesuaian tarif. "Sepanjang 2025, Jasa Marga berencana menaikkan tarif di 12 ruas tol tambahan, setelah sebelumnya merealisasikan penyesuaian tarif di ruas Manado-Bitung, Bogor Outer Ring Road, dan Semarang A,B,C pada Januari dan April," lanjutnya.
Dus, kinerja JSMR sepanjang tahun ini diperkirakan masih akan tetap bertumbuh. Sukarno memperkirakan potensi peningkatan pendapatan tol menjadi IDR 19,8 triliun hingga akhir tahun 2025.
Ia pun memberikan rekomendasi buy JSMR dengan target harga Rp 5.500. Adapun Aqil memberikan rating hold kepada JSMR dengan target harga Rp 4.200.
"Investor tetap perlu mewaspadai potensi perlambatan traffic serta risiko jangka panjang dari moda transportasi publik seperti LRT dan kereta cepat yang bisa menggerus volume lalu lintas kendaraan di tol," tutupnya.
Selanjutnya: Investasi Asuransi Jiwa Tertekan di Awal 2025, Surat Utang Jadi Andalan
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat s/d 19 Juni 2025, Rinso Beli 2 Diskon 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News