kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.295   40,00   0,25%
  • IDX 7.045   -20,25   -0,29%
  • KOMPAS100 1.022   -2,15   -0,21%
  • LQ45 795   -1,03   -0,13%
  • ISSI 224   -0,62   -0,28%
  • IDX30 416   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 491   -2,15   -0,44%
  • IDX80 115   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,37   -0,31%
  • IDXQ30 136   -0,37   -0,27%

Cermati Rekomendasi Saham Emiten Telekomunikasi dari Analis Berikut


Senin, 21 April 2025 / 05:45 WIB
Cermati Rekomendasi Saham Emiten Telekomunikasi dari Analis Berikut
ILUSTRASI. Berikut rekomendasi sejumlah saham emiten telekomunikasi dari sejumlah analis untuk perdagangan Senin (21/4).KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/04/2025


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor telekomunikasi berpotensi menghadapi arus persaingan baru setelah merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) serta PT Smart Telecom pada Selasa (15/4) lalu. 

Berikut rekomendasi untuk sejumlah saham emiten telekomunikasi dari sejumlah analis:

1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Pada tahun 2024, TLKM mencatatkan kenaikan pendapatan 0,5%  secara tahunan (yoy) menjadi Rp 149,9 triliun. Namun, laba untuk periode yang sama turun 3,7% secara yoy menjadi  Rp 23,6 triliun. 

Kendati begitu, pendapatan TLKM diproyeksi akan tumbuh hingga 4,5% pada tahun 2025. Itu didorong peningkatan penggunaan data hingga 6,8%, seiring dengan peningkatan jaringan. 

Saat ini, manajemen TLKM fokus pada efisiensi biaya melalui strategi FMC (Fixed Mobile Convergence) yang diperkirakan dapat menekan pertumbuhan biaya kas dan berdampak pada peningkatan margin EBITDA pada tahun 2025. 

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 3.400 per saham

Analis KB Valbury Sekuritas Steven Gunawan

Baca Juga: Kinerja Sektor Telekomunikasi Masih Dibayangi Sejumlah Sentimen Negatif

2. PT Indosat Tbk (ISAT)

ISAT menjadi salah satu emiten unggulan di sektor telekomunikasi. Pada tahun 2025 ISAT diprediksi mampu memberikan return of equity (ROE) sebesar 17,7%. 

Indosat termasuk yang menerapkan strategi peningkatan harga kartu perdana untuk menggeser habit pengguna ke isi ulang data, bersama Telkomsel dan XLSmart. Itu diterapkan guna meningkatkan ARPU. Namun, ISAT diprediksi menjadi yang paling terdampak dari strategi ini, menilai prospek perseroan yang cenderung stabil. 

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 3.200 per saham

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dan Kafi Ananta 

3. PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)

Aksi merger diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan lebih tinggi, mengingat biasanya terdapat peningkatan ARPU setelah konsolidasi telekomunikasi. Itu telah terjadi sebelumnya pada Axis yang meningkat 4,3% dan Indosat yang meningkat 6,9% pasca merger.

Kendati begitu, tantangan XLSmart akan lebih besar, mengingat persaingan di segmen data seluler yang terus meningkat. Di sisi lain, perseroan juga masih terus mengejar peluang pertumbuhan di segmen mobile dan fleet broadband (FBB). 

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 3.200 per saham

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×