kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati rekomendasi analis untuk saham perusahaan Grup Astra


Jumat, 20 Desember 2019 / 19:45 WIB
Cermati rekomendasi analis untuk saham perusahaan Grup Astra
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melepas saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Astra International Tbk (ASII) berencana menggunakan dana penjualan saham itu untuk kegiatan investasi bisnis perusahaan. 

Head of Investor Relations Astra International , Tira Ardianti, mengatakan, Astra International akan mengalokasikan dana tersebut untuk pengembangan yang dapat memberikan prospek bisnis jangka panjang dan menjanjikan.

Baca Juga: Lepas saham Bank Permata, duitnya akan dipakai apa oleh Astra International (ASII)?

Sayang, ia belum bisa mengatakan secara spesifik mengenai alokasi dana hasil divestasi tersebut.

Dari penjualan 12,49 miliar saham BNLI, perusahaan bakal mengantongi dana sekitar Rp 18,7 triliun. Tira bilang, hasil penjualan BNLI baru akan diterima saat transaksi telah selesai.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat prospek saham Astra International masih menarik lantaran secara valuasi masih cukup murah. Begitu juga untuk beberapa anak usaha ASII yaitu AALI dan UNTR yang secara valuasi terbilang cukup murah.

Baca Juga: Asing masuk, IHSG rebound 0,55% ke level 6.284,37 di perdagangan, Jumat (20/12)

Secara fundamental, sambungnya, AALI memiliki prospek yang positif di tengah harga CPO yang mulai meningkat. “Sehingga ada kemungkinan pendapatan AALI dapat kembali naik,” ujarnya Jumat (20/12).

Sementara anak usaha ASII lainnya yaitu ASGR secara fundamental masih menurun lantaran bisnis fotocopi tergantikan oleh online. Selanjutnya lini bisnis yang akan menopang pendapatan yakni dari UNTR yang masih berkontribusi cukup besar terhadap ASII.

Baca Juga: Penjualan ban berpeluang menggelinding kencang di 2020

Chris merekomendasikan beli untuk saham AALI dengan target harga Rp 15.000 per saham, kemudian buy saham ASII dengan target harga Rp 8.000 per saham. Sementara ie menyarankan investor untuk wait and see saham ASGR.

Pada penutupan perdagangan Jumat (20/12) harga saham ASII berhasil menguat 1,09% pada level 6925, begitu pula untuk saham AALI yang menghijau atau naik 1,69% di level 13525, sementara saham ASGR melemah 1,05% ke harga 940.

Baca Juga: Analis: Akuisisi Permata oleh Bangkok Bank positif untuk industri perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×