Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi sektor ini. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah harga jagung, sebagai bahan baku utama pakan ternak.
Jika melihat tren sejak awal tahun lalu, kenaikan saham-saham poultry sebagian besar didorong oleh penurunan harga jagung yang sempat menyentuh US$ 413 per bushel.
Namun, sejak Agustus 2024, harga jagung terus menguat, yang menjadi beban bagi emiten poultry seperti JPFA, CPIN, dan MAIN. Selain itu, sektor ini juga menghadapi tantangan mulai dari persaingan yang ketat, harga unggas yang melemah, serta pasokan yang berlebihan.
Baca Juga: Momentum Nataru Jadi Katalis Positif bagi Emiten Poultry, Cek Rekomendasi Sahamnya
Ekky berpendapat pada tahun 2025 kinerja emiten poultry masih memiliki potensi bertumbuh meskipun penuh dengan tantangan.
Keberhasilan pertumbuhan akan sangat bergantung pada dua faktor utama, yakni realisasi program makan siang gratis dan ketahanan daya beli masyarakat.
Jika salah satu dari dua faktor ini terganggu, misalnya ada kendala dalam implementasi program pemerintah atau daya beli masyarakat melemah maka tekanan terhadap sektor poultry akan semakin besar, terutama di tengah kenaikan harga jagung, harga unggas yang rendah, dan risiko kerugian dari selisih kurs.
Rekomendasi Saham Poultry
Untuk rekomendasi saham poultry, Ekky merekomendasikan JPFA. Menurutnya, investor bisa entry di level Rp 1.900-Rp 1.950 dengan target harga Rp 2.150, Rp 2.300 dan Rp 2.500 per saham.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Poultry di Tengah Pemulihan Harga Ayam
Imam juga menerangkan bahwa JPFA mendapatkan sentimen positif dari rebalancing indeks LQ45, di mana JPFA menjadi salah satu konstituen yang masuk dalam indeks ini. Oleh karena itu, Imam merekomendasikan buy untuk saham JPFA, dengan target resistance di Rp 2.200 dan support di Rp 1.970.
Sementara itu, Fadhlan menjagokan saham CPIN, JPFA dan MAIN dengan target harga masing-masing di level Rp 6.075, Rp 2.400 dan Rp 1.200 per saham.
Selanjutnya: Coca-Cola Tarik Produknya karena Kekhawatiran Kontaminasi Chlorate, Periksa Kode Ini
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (31/1): Cerah hingga Hujan Ringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News