kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati Lima Saran Agar Tak Kejeblos Seperti Kasus Jouska


Sabtu, 25 Juli 2020 / 10:19 WIB
Cermati Lima Saran Agar Tak Kejeblos Seperti Kasus Jouska


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - Deret kasus kerugian investasi karena salah kelola, semakin bertambah. Paling anget adalah penempatan dana perusahaan perencana keuangan PT Jouska Finansial Indonesia yang kemudian seret tak bisa ditarik oleh para klien.

Perusahaan penyedia jasa informasi keuangan, Lifepal.co.id membagikan saran yang merupakan pelajaran kasus Jouska. Harapannya, mereka tidak terjebak kasus serupa.

Berikut ini lima pelajaran tersebut:

Pertama, penasihat keuangan tidak diperkenankan mengelola dana klien.

Cakupan layanan perencana keuangan adalah mengembangkan rencana keuangan dan mempresentasikannya kepada klien sebagai rekomendasi. Rekomendasi yang diberikan dapat berupa laporan keuangan, simulasi tujuan keuangan, saran untuk menabung, saran membeli asuransi, saran berinvestasi dan lainnya. 

Perencana keuangan seharusnya tidak mengelola dana klien dan memiliki akses langsung untuk memperjualbelikan saham di rekening dana nasabah. Sementara itu pihak yang bisa mengelola dana nasabah harus mengantongi izin sebagai manajer investasi (MI). 

Baca Juga: Satgas Waspada Investasi Panggil Jouska Pekan Depan, Bisa Berlanjut ke Proses Hukum 

Tujuan dan kondisi keuangan dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu penting juga kita memiliki kontrol atas keputusan finansial yang dipilih. 

Sebagai klien perencana keuangan, kita seharusnya menggunakan kesempatan ini untuk belajar dengan panduan dari perencana keuangan. Namun tetap melakukan segala keputusan finansial secara mandiri tanpa paksaan atau kendali dari pihak manapun.

Kedua, dalam berinvestasi seharusnya investor melakukan diversifikasi.

Terlepas dari pengelolaan transaksi saham, perencana keuangan harus  mengerti dengan baik konsep diversifikasi portofolio investasi. Artinya, kita harus menyebarkan investasi pada beberapa instrumen investasi atau saham agar mengurangi risiko kerugian. Investor biasanya menyebar investasi ke dalam 5-15 perusahaan.

Ada berbagi faktor eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi performa dan harga saham sebuah perusahaan. Misalkan saja perubahan kebijakan pemerintah, bencana alam, wabah, pandemi, keputusan manajemen, dan berbagai faktor lain yang dapat meningkatkan atau menurunkan nilai saham secara drastis.

Berangkat dari informasi salah satu klien Jouska yakni Yakobus Alvin, sebesar 73,3% dari total portofolio diinvestasikan pada satu perusahaan saja. Hal ini tentunya bukan hal yang tepat untuk dilakukan karena memiliki risiko yang sangat besar.

Ketiga, jangan membeli saham di harga yang terlalu mahal.

Perencana keuangan seharusnya mampu memberikan saran untuk membeli saham dengan harga yang tepat. Ada berbagai cara untuk menentukan harga saham yang layak. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×