kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.571   0,00   0,00%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Cermati Dampak Penurunan Harga Gandum Terhadap Emiten Makanan dan Minuman


Selasa, 22 Juli 2025 / 04:55 WIB
Cermati Dampak Penurunan Harga Gandum Terhadap Emiten Makanan dan Minuman
ILUSTRASI. Seorang pekerja mengatur bungkus mie instan Indomie Rasa Ayam Special, yang diproduksi oleh Indofood Sukses Makmur, di rak supermarket di Jakarta, Indonesia, 26 April 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

Tekanan Daya Beli

Namun demikian, Irsyady bilang tekanan pada daya beli domestik tetap menjadi tantangan utama bagi sektor konsumsi. 

Sementara, Indy mengingatkan bahwa pelaku pasar perlu mencermati kondisi daya beli masyarakat.

Baca Juga: Penurunan Harga Gandum Jadi Katalis Positif, Cermati Rekomendasi Saham INDF dan ICBP

Pasalnya, jika daya beli masih melemah, hal ini bisa memicu ekspektasi harga jual yang lebih rendah yang pada akhirnya dapat berdampak pada penurunan volume penjualan.

Rekomendasi Saham

Irysady merekomendasikan buy on weakness untuk INDF di kisaran harga Rp 8.100–Rp 8.150 per asham, dengan target harga Rp 8.475–Rp 8.500 per saham dan stop loss di Rp 7.925–Rp 7.950 per saham.

Baca Juga: Emiten Makanan dan Minuman Mendapat Katalis Positif dari Penurunan Harga Gandum

Adapun Indy menyarankan buy saham ICBP dengan target harga Rp 11.000 dan beli INDF di saat harga Rp 7.000 dengan target harga Rp 8.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×