kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita Bakrie kenyang bergelut dengan krisis


Rabu, 28 September 2016 / 17:08 WIB
Cerita Bakrie kenyang bergelut dengan krisis


Reporter: Emir Yanwardhana, Narita Indrastiti | Editor: Rizki Caturini

Regenerasi bisnis

Grup Bakrie adalah satu dari segelintir grup usaha  Indonesia yang mampu bertahan menembus zaman. Dibangun Achmad Bakrie, kini lebih dari tujuh dekade Grup Bakrie tetap eksis di dunia bisnis hingga ke generasi ketiga. Salah satu  kuncinya adalah kemampuan setiap generasinya bermetamorfosis dan beradaptasi dengan perkembangan bisnis.

Bobby Gafur Umar, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR, melihat, pendiri grup ini, Achmad Bakrie, lebih condong kepada bisnis perdagangan dan industri. 

Akhir 1980-an, tongkat estafeta Grup Bakrie berpindah ke generasi kedua yang digawangi empat bersaudara: Aburizal Bakrie, Roosmania Kusmulyono, Nirwan Dermawan Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie. Mereka melakukan terobosan sebagai industrialis dan mulai merambah ke keuangan. 

Misalnya, Bakrie & Brothers, perusahaan tertua Grup Bakrie, masuk bursa saham pada tahun 1986. "Saat itu bisnis berkembang pesat. Mereka sadar butuh manajemen profesional. Sehingga  masuklah Pak Tanri Abeng mengelola Bakrie & Brothers pada tahun 1991," tutur Bobby.

Sosok Tanri Abeng berperan besar  mempertajam fokus bisnis Grup Bakrie. Kala itu Tanri merestrukturisasi bisnis sejumlah anak usaha Grup Bakrie, sehingga berfokus pada tiga industri utama. Yaitu manufaktur, telekomunikasi dan perkebunan. Selain itu masih ada bisnis investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan dan konstruksi.

Nah, generasi ketiga keluarga Bakrie menghadapi tantangan baru, yakni tren bisnis digital dan ketatnya persaingan. Itu sebabnya, kata Bobby, generasi baru ini dituntut mampu melakukan terobosan baru. "Kami harus membenahi produk serta mengikuti teknologi maju. Jangan sampai kalah dengan produk asing," kata Bobby.

Salah satu upayanya adalah  melalui diversifikasi produk. Mulai dari produk manufaktur seperti komponen otomotif, bahan bangunan hingga produk baja. Saat bersamaan, pengembangan bisnis digital juga diperkuat. 

Bobby menandaskan, profesionalisme jadi basis manajemen grup ini.  Kini, sejumlah posisi kunci dipegang oleh mereka berusia antara 30 tahun-45 tahun dan berasal dari kalangan profesional. Mereka bahu-membahu dengan generasi ketiga keluarga Bakrie.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×