kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cenderung konsolidasi, logam mulia bisa tertekan bila suku bunga The Fed turun


Jumat, 26 Juli 2019 / 21:16 WIB
Cenderung konsolidasi, logam mulia bisa tertekan bila suku bunga The Fed turun


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan suku bunga acuan oleh beberapa bank sentral dinilai bakal menekan harga logam mulia sementara. Ini karena, pergerakan harga logam mulia cenderung berada dalam fase konsolidasi.   

Sebagai mana diketahui, saat ini pelaku pasar tengah menanti keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Baca Juga: Suku bunga acuan beberapa bank sentral turun, harga emas dalam tren bullish

Di mana, sinyal The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya akhir Juli 2019 semakin jelas, meskipun data ekonomi Negeri Paman Sam cenderung positif.

"Hal ini (konsilidasi) bisa berlaku minimal 1-3 bulan dan sudah berjalan memasuki minggu kelima atau sudah lebih dari satu bulan," kata President Commissioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo kepada Kontan, Jumat (26/7).   

Sutopo menegaskan, jika The Fed bisa menahan atau menangguhkan penurunan suku bunga acuan AS bulan ini, harga emas berpotensi naik kembali. Mengingat, saat ini harga logam mulia khususnya emas masih berkonsolidasi di atas level US$ 1.400 per ons troi.

Baca Juga: Prospek logam mulia kian kinclong, terangkat sikap dovish bank sentral

"Ada kemungkinan koreksi ke bawah pada high multi tahun di level US$ 1.360 per ons troi, dengan potensi buy untuk jangka panjang. Jika kenaikan FFR ditunda, emas akan bouncing ke level US$ 1.400 per ons troi, US$ 1.500 per ons troi," jelas Sutopo.

Secara teknikal, indikasi teknis, tren harga logam mulai berada di atas EMA 200,  Indikasi RSI memasuki fase Overbought.

Baca Juga: Harga Emas Menguat, Menanti Data Ekonomi AS

Menurutnya, semua indikasi dari oscilassi berada pada daerah overbought, di mana investor masih menunggu keputusan The Fed akhir bulan ini. Untuk itu, harga emas akan terkoreksi terlebih dahulu, "Kalau ingin masuk, posisi rekomendasinya short selling," tandasnya.

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (26/7) harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange (Comex) tercatat naik 0,29% ke level US$ 1.431,70 per ons troi. Sedangkan untuk harga perak tercatat naik 0,36% ke level US$ 16,470 per ons troi. 

Baca Juga: Harga emas masih turun dalam sepekan terakhir

Adapun untuk harga logam mulia jenis paladium mencatatkan kenaikan sebanyak 0,08% ke level US$ 1.532 per ons troi. Sayangnya, harga platinum tidak mengikuti pergerakan rekan-rekannya yang lain, di mana pada perdagangan hari ini harga Platinum cenderung turun 0,24% ke level US$ 864,94 per dollar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×